Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan mempersingkat kunjungannya ke Indonesia, Rabu (10/11) karena khawatir muntahan abu vulkanik Gunung Merapi yang bisa mengganggu penerbangan Air Force One, pesawat kepresidenan AS.

Sejumlah pejabat Pemerintah AS seperti dikutip CNN.com mengatakan, terus memonitor abu vulkanik Gunung Merapi.

Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, sebelumnya mengatakan kepada rombongan wartawan AS yang mengikuti Obama bahwa para pejabat terus memonitor secara cermat abu vulkanik dari Gunung Merapi dan bahwa prakiraan cuaca menunjukkan, lalu lintas udara mungkin akan terganggu lagi.

Para ahli mengatakan, abu vulkanik dapat mengakibatkan malapetaka pada mesin pesawat jet seperti Air Force One.

Para pejabat Pemerintah AS, Selasa malam, mengatakan, kunjungan singkat Obama yang tidak sampai 24 jam itu akan dipersingkat lagi dua jam.

Acara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, terpaksa akan dibatalkan.

Ceramah umum di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, juga akan dimulai sedikit lebih awal.

Berdasarkan rencana semula, agenda Obama pada hari kedua ini adalah berkunjung ke Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, lalu ke Kampus UI dan TMP Kalibata.

Dari Kalibata, Obama langsung ke Bandara Halim PerdanakKusuma untuk kemudian meninggalkan Indonesia menuju Korea Selatan menghadiri KTT G-20.

Kedutaan AS di Indonesia pun telah memberitahukan kepada para wartawan kemungkinan Presiden Obama mempercepat kunjungannya di Indonesia.

"Mengingat kemungkinan dipercepatnya kunjungan Presiden Obama hari ini, maka teman-teman wartawan diharapkan paling lambat jam 09.00 sudah ada di bandara Halim Perdanakusuma," demikian pesan singkat yang disampaikan staf Kedutaan AS di Indonesia.

Kunjungan 10 hari Obama ke Asia yang dimulai di India pada 6 Sempter lalu akan berakhir di Jepang pada 14 November mendatang.
(R018/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010