"Belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa karena ini hari normal bukan libur," kata Wakil Kepala Sekolah, Solikhin.
Walau demikian, saat waktu istirahat tiba, para guru dan murid menonton siaran langsung kegiatan Obama berkunjung ke Masjid Istiglal dan Universitas Indonesia (UI) di televisi.
Nonton bareng itu dilakukan murid dan guru dengan duduk lesehan di aula sambil makan bekal dari rumah.
Saat melihat Obama di TV, beberapa siswa berteriak "Obama, Obama!" sehingga suasana jadi riuh.
Namun, begitu waktu istirahat habis semua kembali ke ruang kelas untuk belajar dan para guru juga kembali pada aktifitasnya mengajar. Dan televisi pun langsung dimatikan.
Solikhin mengatakan pihak sekolah sudah dua kali mempersiapkan penyambutan tapi dua kali pula Obama tidak jadi datang.
Sambutan yang ketika itu dipersiapkan antara lain tarian selamat datang khas Indonesia dan pertunjukan seni.
Setelah dua kali rencana kunjungan itu dibatalkan, pihak sekolah membubarkan panitia penyambutan Obama.
"Kali ini kami tidak lagi mengadakan persiapan karena memang tidak ada informasi kepada pihak sekolah secara khusus, baik dari Kedubes AS maupun Kementerian Luar Negeri," tutur Solikhin.
Meski kecewa karena presiden kulit hitam pertama (keturunan Afrika) di AS tersebut tak mampir ke sekolah yang dipimpinnya, Solikhin tetap menganggap Obama sosok yang mampu memotivasi siswa-siswi SD Negeri Menteng.
Karena itu, berbagai ikon dan foto Obama tetap ditempel di berbagai ruang kelas, termasuk patung Obama di pelataran sekolah.
"Obama dapat memotivasi anak-anak yang bersekolah di SD Menteng 01 agar punya semangat dan rajin belajar untuk menjadi orang sukses," kata Solikhin. (ANT136/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
