Jakarta (ANTARA News) - Indonesia siap menerima tantangan dalam memimpin ASEAN pada 2011 setelah secara resmi menjabat kepemimpinan organisasi itu pada KTT ASEAN pada 30 Oktober di Hanoi, kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Djauhari Oratmangun, di Jakarta, Rabu.

"Tahun 2011 merupakan tahapan penting bagi ASEAN, khususnya Indonesia sebagai pemimpinnya, dalam memperkokoh komitmen politis guna mengimplementasikan Cetak Biru Politik-Keamanan, Ekonomi, dan Sosial Budaya menuju Komunitas ASEAN 2015," kata Djauhari pada acara Sosialisasi Hasil KTT ke-17 ASEAN.

Dalam memimpin ASEAN pada 2011, menurut dia, Indonesia telah mencanangkan kegiatan pertemuan-pertemuan ASEAN yang terdiri dari pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahan ASEAN dan pertemuan terkait serta pertemuan tingkat menteri.

Dikatakaannya, rencana waktu dan tempat pelaksanaan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta berlangsung pada pekan ketiga April 2011 dan KTT ke-19 ASEAN akan dilangsungkan di Bali pada pekan keempat Oktober 2011.

Selain itu rangkaian pertemuan tingkat menteri ke-44 ASEAN yang direncanakan berlangsung pada Juli 2011.

Pada KTT ke-17 di Hanoi telah disetujui bahwa Amerika Serikat dan Rusia resmi menjadi anggota Konferensi Asia Timur (EAS) sehingga beranggotakan 10 negara ASEAN, dengan Jepang, Korea Selatan, China, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat dan Rusia.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) beranggota Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Vietnam adalah ketua ASEAN sebelumnya.

Lebih jauh Djauhari mengatakan bahwa dengan bergabungnya Amerika Serikat dan Rusia, Konferensi Asia Timur akan lebih kuat dan berkembang dalam memajukan kawasan di Asia Tenggara sebab enam negara lainnya juga merupakan anggota G20 yang diharapkan dapat membangun tingkat kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara.

Menurut dia, komunitas politik-keamanan bertujuan untuk mempercepat kerja sama politik keamanan di Asia Tenggara dalam mewujudkan perdamaian di kawasan ASEAN maupun internasional.

Sedangkan komunitas ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, serta menciptakan produk dari kawasan ASEAN yang berdaya saing tinggi dan meningkatkan perkembangan ekonomi antarnegara Asia Tenggara yang setara.

Selain itu, pilar ketiga ASEAN tentang sosial dan budaya bertujuan untuk mengembangkan kerja sama dalam bidang kepemudaan, perempuan, perlindungan anak, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan Yayasan ASEAN.

"Tiga pilar ASEAN itu sangat berkaitan satu dan lain sehingga Indonesia sebagai ketua pada 2011 menghadapi tantangan yang besar dan harus membawa kemajuan bagi ASEAN," ujar Djauhari.

Ditambahkannya, isu Laut China Selatan, Myanmar, serta perbatasan perairan di kawasan sekitar masih menjadi isu utama untuk dituntaskan di lingkup ASEAN yang akan diselesaikan Indonesia dengan mengimplementasikan cetak biru yang telah disepakati.

Untuk menanggulangi bencana alam yang sering terjadi di kawasan Asia Tenggara, Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah Pusat Koordinasi ASEAN bagi Bantuan Kemanusiaan pada Penanggulangan Bencana Alam (AHA Centre) pada 2011.  (BPY/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010