Seoul (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak Kamis menyeru pentingnya sektor usaha dalam memacu pertumbuhan ekonomi global dan minta perusahaan seluruh dunia untuk meluaskan investasinya di Afrika dan wilayah miskin lainnya.

"Para pemain sangat penting dalam menghidupan dan membangkitan kembali ekonomi perusahaan," kata Lee, dalam pidato di hadapan eksekutif tertinggi dari 120 pengusaha global di Seoul untuk memperingati putaran KTT Bisnis G20, menjelang KTT ekonomi G20 yang dibuka Kamis malam.

Itulah mengapa, kata Lee, Seoul meluncurkan forum tingkat tinggi CEO global dalam kaitan KTT G20, yang dihadiri para pemimpin dunia negara berpenghasilan tinggi dan ekonomi negara berkembang.

Dia menggarisbawahi bahwa pemerintah memimpin pemulihan ekonomi dan pertumbuhan terbatas.

"Partisipasi swasta juga tak terelakkan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang," katanya.

Lee yang pernah menjadi CEO suatu bisnis sebelum hijrah ke kalangan politik, menyerukan perusahaan-perusahaan untuk banyak melakukan penanaman modal di negara-negara miskin.

"Investasi perusahaan swasta, yang pada saat ini memimpin perkembangan di pasar-pasar negara berkembang seperti di Asia dan Amerika Selatan, akan tersebar ke wilayah-wilayah yang belum berkembang, termasuk Afrika," kata Lee.

Hal itu dimaksudkan untuk memperluas basis produksi di negara-negara itu, menciptakan kerja dan bahkan memberikan kontribusi kepada keseimbangan ekonomi dunia dalam jangka panjang.

Korea Selatan memutuskan untuk menambahkan masalah pembangunan ke daftar agenda pada pertemuan G20 Seoul, untuk mempersempit kesenjangan pembangunan antara negara maju dan berkembang yang merupakan "tugas mendesak" bagi perekonomian dunia seimbang, kata Presiden.

Selusin kepala negara, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris David Cameron dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menghadiri pertemuan B20 di Hotel Walkerhill di Seoul timur laut.

Prancis mengatakan sebelumnya bahwa pihaknya akan menyelenggarakan putaran lain dari B20 tahun depan, pada saat pihaknya menjadi penyelenggara KTT G20.(*)

Yonhap/H-AK/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010