Berdasarkan data di RSU Pirngadi Medan yang diperoleh Kamis, ketiga bayi tersebut yakni Rizky Ramadhan (2,2 tahun) yang merupakan warga Medan Amplas, Ahmad Faiz (1,7) warga Medan Perjuangan dan Anggi (1,6) warga Jalan Seser, Kecamatan Medan Amplas.
Anggi merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Rusmiati Simbolon (35) dan Warjono Silaban (38). Menurut Rusmiati, Anggi saat ini susah makan dan juga tidak mau minum susu, karenanya berat badan Anggi saat ini hanya 5,6 kg.
Ia mengatakan, dirinya sering membawa anaknya itu ke Puskesmas akibat sering batuk sejak dua minggu lalu. Selain tidak mau makan dan minum susu, Anggi juga tidak bisa duduk dan beraktivitas seperti anak seusianya.
"Dia tidak bisa duduk, cuma tidur bisa berbaring saja," katanya saat ditemui di Ruang III Anak, RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (11/11).
Sebelumnya, Rizky Ramadhan, warga Jalan Garu V, Kecamatan Medan Amplas yang juga menderita gizi buruk masuk ke rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Medan itu pada 8 Nopember 2010 karena diagnosa gizi buruk tipe marasmus dan dehidrasi yang disertai demam.
Kemudian Ahmad Faiz, warga Jalan HM Yamin, Kecamatan Medan Perjuangan yang masuk RS Pirngadi untuk menjalani perawatan, dan diagnosa gizi buruk
Menanggapi kasus gizi buruk yang terus terjadi di Kota Medan, Kabid Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan Irma Suryani membantah jika dikatakan pihaknya tidak berupaya menanggulanginya.
"Kita terus berupaya, hal ini kan tidak hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja namun juga diperlukan kerja sama dari semua pihak terkait," katanya.
Penyebab gizi buruk, kata dia, sebagian besar karena faktor ekonomi masyarakat yang masih di bawah rata-rata.
"Bagaimana mau memenuhi empat sehat lima sempurna, terkadang untuk beli beras saja mereka masih kesulitan. Selain itu, pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai pentingnya gizi bagi anak, penyakit seperti TBC dan Diare juga salah satu penyebab gizi buruk," katanya. (JRD/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
