Surabaya (ANTARA News) - Tuan rumah Indonesia memastikan gelar tunggal putra, setelah dua petenisnya lolos ke partai final Turnamen Internasional ITF Junior Widjojo Soejono Semen Gresik 2010 di Surabaya, Sabtu.

Kedua petenis yang akan bertemu di partai puncak itu, adalah unggulan ke-2 Ega Uneputty dan Wisnu Adi Nugroho yang menempati unggulan ke-11.

Kejutan dibuat Wisnu Adi Nugroho ketika menghentikan unggulan teratas Jens Hauser asal Swiss dengan skor 7-6 (6), 7-5, dalam pertandingan yang berjalan selama dua jam lebih.

Sedangkan Ega Uneputty tampil dominan saat menang cepat 6-0, 6-2 atas petenis nonunggulan asal Jawa Timur, M Rizky Widianto.

"Hari ini saya main cukup enjoy dan tidak banyak melakukan kesalahan. Terakhir bertemu Nugroho di Turnamen Piala Maesa beberapa waktu lalu dan saya unggul," kata Ega usai pertandingan.

Rizky Widianto yang selalu bermain ngotot di laga sebelumnya, tampil lesu darah dan banyak tertekan saat menghadapi Uneputty. Ia terlalu sering membuat kesalahan sendiri dan kehilangan banyak angka.

"Selain faktor antiklimaks, Eki (sapaan akrab Rizky Widianto, red) juga kalah pengalaman dan mental, karena usianya juga kalah matang dibanding Ega," kata ayah kandung sekaligus pelatih Rizky Widianto, Imawan Subiantoro.

Kendati kalah, Imawan mengaku tidak terlalu kecewa dengan hasil tersebut, karena pencapaian anaknya sudah melebihi target. "Awalnya saya hanya targetkan dia lolos perempat final," tambahnya.

Putri Gagal

Sementara di sektor putri, tuan rumah gagal meloloskan wakilnya di partai final setelah dua petenis yang menjadi harapan kandas dari lawan-lawannya.

Aldila Sutjiadi yang bermain ngotot selama tiga set menghadapi unggulan ke-5 asal Swiss, Corina Jager, harus menyerah 4-6, 6-4, 4-6 dalam waktu dua jam 35 menit.

Usai pertandingan, Aldila yang menempati unggulan ke-7 terlihat langsung lemas dan kemudian menangis sesenggukan. Ia sepertinya tidak mampu menerima kekalahan tersebut.

Corina bermain menekan dengan pukulan "forehand" kirinya yang keras ke sudut yang sulit dan membuat Aldila gagal mengembalikan bola dengan sempurna, ketika "game" terakhir.

"Pertandingan yang sangat ketat dan saya senang bisa lolos ke final," kata Corina yang kini berperingkat ITF 450.

Pada perebutan juara yang berlangsung Minggu (14/11), Corina Jager akan menantang unggulan ke-2 asal India, Vaidya Kanika, setelah menang atas petenis tuan rumah Efrilliya Herlina 5-7, 6-2, 6-0.

Keunggulan stamina dan semangat pantang menyerah, menjadi kunci kemenangan Vaidya atas Herlina. Kendati kalah pada set pertama, Vaidya bangkit di dua set berikutnya saat lawannya sudah kehabisan energi.

"Cuaca memang sangat panas, tapi itu tidak berpengaruh. Saya lihat dia sudah kelelahan sehingga saya bisa terus menekannya," kata Vaidya.

Pemain berperingkat ITF 346 itu, mengaku belum pernah jumpa Corina Jager, namun optimistis bisa mengatasinya.

(D010/I007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010