Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasih meminta Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais untuk membuktikan pernyataannya terkait penawaran saham perdana initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel.

"Soal IPO Krakatau Steel harus dikonfirmasi ulang terhadap orang yang membuka informasi ini dari awal. Saya dengar, Pak Amin menyampaikan bahwa IPO Krakatau Steel lebih besar dari Bank Century. Saya usulkan agar Amien Rais segera klarifikasi dan memberikan bukti otentik untuk memperkuat statement-nya," kata Achsanul di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR itu, kalau Amien Rais menyampaikan sesuatu, pasti akan ditanggapi oleh masyarakat.

"Kalau tidak ada bukti, masyarakat akan bingung dan saya mohon kepada Amien Rais melakukan itu termasuk dengan Drajad Wibowo karena beliau bagian dari pengambilan keputusan IPO KS," kata Achsanul.

Menurut dia, IPO Krakatau Steel tidak lebih dari permainan atau dipolitisasi sehingga rumor akan menaikan harga jual saham IPO KS.

"Ya, arahnya kesana (dipolitisasi). Kalau sesuatu yang dikeluarkan tanpa bukti dan dibawa ke ranah politik," kata Achsanul.

"Mudah-mudahan tidak ada hidden agenda dari Amien Rais karena beliau kita tempatkan sebagai guru bangsa. Tapi kalau memberikan pernyataan harus disertai dengan bukti dan fakta," kata Achsanul.

Ia menambahkan, kasus IPO KS ini sebenarnya bisa dilihat apakah dipolitisasi atau tidak.

"IPO KS ini diputuskan sebelum periode DPR sekarang ini sehingga Drajad Wibowo tahu bagaimana prosesnya. Juga pengambilan keputusan dari Bapepam dan Meneg BUMN sudah sesuai dengan prosedur, ada usulan, ada road show, perbandingan harga sudah dilakukan dengan benar," kata dia.

"Dari informasi yang saya telusuri, harga saham IPO KS itu bergerak di rata-rata diantara itu. Kalau ini menjadi besar, ya karena rumor, dibawa ke politik, dipolitisasi bahwa saham KS ada masalah, ada penggelembungan sehingga mudah digoreng," kata Achsanul.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPP PAN Drajad Wibowo mengatakan, dirinya mendapatkan data-data yang melibatkan "oknum" partai politik yang membeli saham perdana IPO KS dalam jumlah banyak. Namun, Drajad enggan membeberkan siapa saja "oknum" partai tersebut.

"Yang pasti dari partai besar dan partai kecil. Juga pemain lama dan baru," kata Drajad.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010