Surabaya (ANTARA News) - Muhammadiyah menyumbang 1.000 hewan kurban untuk korban bencana yang ada di Indonesia, yakni Wasior (Papua Barat), Mentawai (Sumatera Barat), dan Merapi (Yogyakarta).

"Dari 1.000 hewan kurban, 200 diantaranya adalah sapi, dan sisanya kambing. Kemudian kami juga menyumbang sapi perah untuk keperluan diambil susunya, dan sapi ternak untuk korban bencana," ujar Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin ketika ditemui usai Shalat Idul Adha di Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa.

Dijelaskannya, Muhammadiyah sudah mengeluarkan fatwa agar seluruh hewan kurban disalurkan kepada masyarakat korban di daerah bencana.

Pihaknya, mengumpulkan sumbangan melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Muhammadiyah, dan sudah dikoordinasikan dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di kota/kabupaten yang tertimpa musibah.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut, Selasa sore akan berangkat menuju kawasan pengungsian di Yogyakarta untuk secara simbolis menyerahkan dan menyembelih hewan kurban untuk para korban bencana.

"Sudah beberapa kali saya dan Muhammadiyah berkunjung ke pengungsian di Yogyakarta. Sore ini kami juga kembali kesana dan Secara simbolis saya yang akan memberikan, kemudian nanti akan diikuti semua di wilayah masing - masing. Sudah kewajiban kita untuk membantu para korban. Melalui momen Idul Adha inilah kita bisa membantunya," tukas pria bernama lengkap Sirajuddin Syamsuddin tersebut.

Dikatakannya, perayaan Idul Adha di Indonesia kali ini diperingati dalam suasana berduka. Bencana seperti banjir bandang di Wasior, tsunami di Kepulauan Mentawai, dan gunung meletus di Yogyakarta, membuat banyak masyarakat yang tidak bisa merayakan Idul Adha seperti tahun - tahun sebelumnya.

"Padahal belum luntur dalam ingatan kita, ratusan ribu nyawa melayang dalam bencana tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, gempa bumi di Yogyakarta dan Sumatera Barat. Namun, kali ini kita diperingatkan kembali untuk selalu mengingat kepada Allah," papar Din.

Karena itulah, lulusan "University of California at Los Angeles (UCLA)" di Amerika Serikat tersebut mengajak masyarakat merenungi ujian yang diberikan Tuhan untuk Bangsa Indonesia.

Selain itu, pria kelahiran Sumbawa Besar tersebut mengimbau kepada pemangku jabatan dan amanat di negeri ini, mulai Presiden sampai Kepala Desa, agar lebih taat dan mematuhi aturan yang ditetapkan agama. Serta bersama-sama instropeksi dan evaluasi diri karena mungkin selama ini masih bersikap tidak sesuai anjuran agama. (T.ANT-165/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010