Guangzhou (ANTARA News) - Peringkat Indonesia merosot dalam klasemen pengumpulan medali Asian Games 2010 Guangzhou dari ke-16 menjadi ke-19 menyusul seretnya perolehan medali, Selasa.

Kontingen Indonesia hanya mendulang satu perunggu dari cabang wushu melalui atlet Susyana Chang dari nomor toulu atau cangquan. Hingga Selasa (16/11), Kontingen Merah Putih baru mengemas satu medali perak dan tujuh perunggu.

Tuan rumah China masih mendominasi dan memuncaki klasemen sementara perolehan medali Asian Games XVI/2020 yakni dengan 75 emas, 26 perak dan 27 perunggu, disusl Korea Selatan 24 emas, 17 perak dan 25 perunggu. Jepang di peringkat ketiga dengan 15 emas, 34 perak dan 28 perunggu.

Klasemen perolehan medali Indonesia masih di bawah posisi Malaysia, Thailand, Vietnam dan Laos. Malaysia dan Thailand merupakan negara ASEAN yang telah membukukan medali emas, sisanya baru perak dan perunggu.

Atlet Wushy Susyana yang semula diharapkan bisa menyodok emas di Nansha Gymnasium Guangzhou, gagal mempertahankan medali perak sekalipun yang diraihnya pada Asian Games XV/ 2006 di Doha, Qatar.

Medali emas wushu nomor cangquan diraih oleh Geng Xiaoping (Hongkong) dan perak oleh Oo Sandi (Myanmar).

Peraih medali perunggu nomor itu dua orang karena meraih nilai sama, selain Susyana perunggu juga dikalungkan kepada atlet Jepang Yuki Hiraoka.

Selain itu, medali yang diharapkan dari cabang boling dan balap sepeda juga gagal diraih. Peboling andalan Puty Insavina dan Tannya Roumapier gagal meraih medali emas.

Demikian juga dari balap sepeda point race 20 Km Yanthi Fachriati dan Santia Tri Kusuma hanya menempati urutan kedelapan dan kesebelas.

Cabang wushu untuk sementara masih menjadi penyumbang medali tertinggi yakni perak, sedangkan medali perunggu dari cabang angkat besi tiga, satu dari bilyar, satu dari wushu serta dua buah perjuangan atlet bulutangkis dari nomor beregu putra dan putri.

Lepasnya beberapa target medali emas, membuat kubu Indonesia ketar-ketir karena hingga hari keempat belum juga membuahkan medali emas, beberapa diantaranya dari nomor yang diharapkan.

Beberapa cabang lainnya juga menjanjikan medali emas seperti dragon boat, termasuk karate, dan beberapa cabang lainnya.

Sementara itu cabang olahraga bulutangkis saat ini digadangkan menjadi harapan bagi kontingen Indonesia, dari nomor perorangan. Di atas kertas kekuatan ada pada tunggal putra Taufik Hidayat dan ganda Markis Kido/ Hendra Setiawan.

Kegagalan di nomor beregu, tampaknya menjadi cambuk bagi Taufik Hidayat dkk untuk tampil all out di Tianhe Gymnasium.

"Harapan masyarakat terhadap bulutangkis cukup besar, diharapkan memberi motivasi bagi pemain untuk tampil all out pada pertandingan yang tersisa nanti," kata Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, Yacob Rusdianto.

Ia meminta doa restu rakyat Indonesia bukan hanya untuk keberhasilan atlet bulutangkis namun juga atlet-atlet cabang lainnya yang tengah berlaga di Asian Games.

"Mohon doa dari masyarakat Indonesia, kami terus berupaya maksimal bersama pemain dan atlet lainnya selama peluang itu masih bisa diupayakan," kata Yacob menambahkan.(*)
(U.S033/R010/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010