Guangzhou (ANTARA News) - Indonesia menambah satu perak dan satu perunggu dari cabang angkat besi dan taekwondo Asian Games XVI/2010 Guangzhou, Rabu.

Medali perak dipersembahkan oleh lifter Sinta Darmayanti pada kelas 69 kilogram putri pada pertandingan yang digelar di Dongguan Gymnasium, Dongguan.

Medali perunggu diraih oleh atlet taekwondo Fransisca Valentina dari kelas 46 kilogram. Dengan demikian Indonesia saat ini total meraih 10 keping medali yakni dua medali perak dan delapan perunggu.

Hingga hari kelima pelaksanaan Asian Games XVI/ 2010, Indonesia belum meraih medali emas. Diharapkan medali `dambaan` bisa dihasilkan pada Kamis (18/11) dari cabang dragon boat dan beberapa nomor dan cabang olahraga lainnya.

Sementara itu raihan medali perak melalui lifter Sinta Darmayanti termasuk kejutan, karena sebelumnya lifter asal Bali itu tidak diperhitungkan meraih medali.

Penampilan tanpa beban dan lepas, membantu Darmayanti mampu melakukan total angkatan 237 kilogram melalui 101 kilogram snatch dan 137 kilogram angkatan jerk. Medali emas kelas 69 kilogram diraih atlet China, Liu Chum Hong.

Selain meraih perak, Sinta juga memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri yang dicatat di Attalia Turki sebulan sebelum Asian Games XVI/ 2010 yakni angkatan snatch 100 kilorgam dan jerk 132 kilogram. Total angkatan juga berhasil dipecahkan dari 232 kilogram menjadi 238 kilogram.

"Waktu melakukan angkatan tak memikirkan berapa beban yang saya angkat, saya fokus untuk bisa meraih medali, dan akhirnya berhasil juga dengan perak," kata Sinta.

Ia mengaku, perjuangannya meraih medali perak tidak berat karena berlaga dengan juara dunia dari China yang akhirnya meraih emas. Selain itu, raihan perak merupakan peningkatan performancenya setelah meraih medali perunggu pada Asian Games 2006 di Doha.

Lifter kelahiran Denpasar 22 Desember 1988 itu mengaku tidak punya beban apapun saat bertanding. Meski Indonesia belum meraih medali emas. Bahkan kansnya yang dianggap berat sebelum bertanding karena angkatan awalnya berada di peringkat keempat, membuatnya termotivasi untuk bangkit.

"Lepas saja, sama sekali tak ada beban. Akhirnya perjuangan dan pengorbanan selama lima bulan latihan bisa diraih, meski dengan perak," kata Sinta.

Sementara itu Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Sonny Kasiran mengaku penampilan Sinta luar biasa dan di luar dugaanya. Sebelumnya ia hanya mengharapkan Sinta mampu menempati peringkat ketiga dengan perunggu namun terlampaui.

"Ia tampil luar biasa hari ini, pemecahan rekor nasional yang cukup tajam merupakan sebuah penampilan hebar Sinta. Ini sebuah kejutan pada saat kami tidak memberi target apapun kepadannya," kata Sonny Kasiran.

Dengan hasil itu, angkat besi untuk sementara menjadi penyumbang medali terbanyak yakni empat yakni satu perak dan tiga perunggu. Setiap atlet yang lolos ke final, selalu meraih medali melalui Jadi Setijadi, Citra dan Triyatno.

"Shinta menutup penampilan lifter Indonesia di ajang angkat besi, ia tampil terakhir dan menghasilkan medali lebih baik dari sebelumnya. Raihan medali angkat besi di Asian Games 2010 ini meningkat," kata Sonny Kasiran.
(ANT/A038)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010