Klaten (ANTARA News) - Puluhan ternak sapi yang tewas terpanggang akibat erupsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis, dimusnahkan dengan cara dibakar oleh personel Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

"Pembakaran bangkai ternak sapi dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri serta bau menyengat yang timbul karena bangkai ternak masih tersebar di pemukiman warga," kata Komandan Peleton Pos Evakuasi dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL Surabaya, Laode Rustam, di Klaten.

Sebanyak 26 personel, lanjutnya, dikerahkan untuk melakukan pemusnahan bangkai ternak yang tersebar di dua dukuh di Balerante, yakni Dukuh Banjarsari dan Ngipiksari.

Laode menjelaskan langkah pemusnahan yang diambil pihaknya merupakan permintaan warga sekitar dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Klaten.

"Warga ketakutan jika bangkai sapi sudah hampir sepekan berada di desa tersebut akan menyebarkan virus penyakit yang mematikan," katanya.

Sementara ini, lanjutnya, personel Marinir akan membakar bangkai ternak di kedua dukuh tersebut dan akan melanjutkan pemusnahan pada esok hari.

"Selain mempertimbangkan kondisi Gunung Merapi yang sejak tadi pagi tertutup kabut, pelaksanaan pemusnahan juga berkaitan dengan logistik bahan bakar untuk membakar bangkai," lanjutnya.

Namun, lanjut dia, belum ada rencana penyemprotan cairan desinfektan setelah pemusnahan untuk mematikan kuman dan bakteri yang ditimbulkan dari bangkai ternak.

Menurut Kepala Desa Balerante, Sukono, jumlah ternak yang dilaporkan tewas terpanggang akibat erupsi Merapi adalah sekitar 300 ekor dari seluruh 1300 sapi yang dimiliki warga.

Seluruh ternak yang dilaporkan tewas tersebut, lanjutnya, tersebar di empat dukuh yang rusak parah karena sapuan awan panas yakni Desa Banjarsari, Ngipiksari, Sambungrejo, dan Gondang.
(U.ANT-202/M028/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010