Sumenep (ANTARA News) - Polisi meminta keterangan kepada enam orang terkait kasus ledakan pada sepeda motor yang dikendarai warga Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Junahriya, pada Senin (16/11).

Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Andi Lilik, Kamis, menjelaskan, pihaknya meminta keterangan kepada enam orang tersebut untuk mengetahui perbuatan yang dilakukan Junahriya sebelum tewas akibat ledakan pada sepeda motornya.

"Anggota kami masih mendalami keterangan dari enam orang tersebut. Hasil penyelidikan diketahui bahwa sepeda motor yang dikendarai korban ternyata bukan miliknya sendiri, melainkan milik tetangganya," katanya di Sumenep.

Pada Selasa (16/11) malam sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi ledakan pada sepeda motor yang dikendarai Junahriya di jalan setapak di Dusun Laok Lorong, Desa Bunpenang, Dungkek.

Akibat ledakan tersebut, korban tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni bagian tubuhnya ditemukan tidak utuh di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Andi juga menjelaskan, pihaknya membawa potongan tubuh korban dan sepeda motor yang tinggal kerangka itu sebagai barang bukti.

"Kami hanya mengamankan dua jenis barang bukti itu dari TKP. Tubuh korban memang sudah tidak utuh akibat ledakan tersebut dan sekarang berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Moh. Anwar Sumenep," katanya menuturkan.

Sementara sepeda motor yang dikendarai korban, yakni Suzuki Shogun dengan nomor polisi (nopol) M 6804 VD, tinggal kerangka dan diamankan di Mapolres Sumenep.

Pimpinan Polres Sumenep juga melibatkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur untuk melakukan olah TKP sekaligus mencari penyebab terjadinya ledakan.

Polisi menduga korban sedang membawa sesuatu yang bisa meledak, ketika mengendarai sepeda motornya.

Jarak antara lokasi ledakan dengan rumah korban yang tercatat sebagai warga Dusun Gunong, Desa Bicabbi, Dungkek, sekitar 200 meter.

(KR-DYT/B013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010