Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menilai masih rendahnya tingkat kedekatan dan kesukaan pemilih pada partai politik atau "party ID", salah satunya disebabkan karena pemilu belum berdampak signifikan terhadap kedekatan para wakil rakyat dengan masyarakat yang diwakili.

"Konstituen harus dekat dengan wakilnya di DPR agar dapat mengerti kebutuhan dan aspirasi rakyat serta memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan negara atau peraturan daerah," kata Viva Yoga saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.

Hal itu dikatakannya terkait hasil survei Spektrum Politika Institute (SPI) yang menyebutkan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat (party ID) pada partai politik hanya berkisar di angka 33,2 persen. Dan sebanyak 59,4 persen masyarakat Indonesia belum merasakan kesukaan dan kedekatan dengan partai politik.

Baca juga: Bamsoet: Parpol jadi pangkal penyelenggaraan negara yang baik

Viva Yoga menilai "party ID" dalam kehidupan sistem kepartaian Indonesia masih kecil karena mayoritas masyarakat belum mempersepsikan partai politik sebagai pilar demokrasi.

"Demokrasi ada karena adanya partai politik yang secara sosiologis sebagai pengejahwantahan dari representasi masyarakat yang memiliki kesamaan ideologi, pandangan, kepentingan, dan cita-cita bergabung mendirikan partai politik," ujarnya.

Karena itu menurut dia, apabila parpol saling silang ide dan kepentingan, itu sudah menjadi keniscayaan dalam berdemokrasi namun secara fungsional, konflik parpol itu sejatinya cerminan dari konflik yang terjadi di masyarakat.

Dia menilai parpol yang identik dengan konflik kepentingan harus diarahkan kepada hal yang kualitatif, misalnya soal penegakan hukum, keadilan, kemakmuran, bukan soal recehan seperti uang perjalanan dinas, dan konflik internal berebut jabatan.

"Kondisi ekonomi rakyat yang serba sulit sehingga bersikap skeptis dan membuka celah untuk jual-beli suara. Praktik ini akan mendegradasi kualitas demokrasi karena hasil elektoral di pemilu tidak sesuai dengan kenyataan, tapi seolah-olah saja," katanya.

Selain itu, Viva Yoga menilai masih rendahnya "party ID" juga menjadi "cambuk" bagi semua parpol untuk terus berjuang agar pemilih ideologisnya membesar, karena akan dijadikan basis sosial atau konstituen militan yang tetap teguh pada pilihan walaupun diterpa badai dan godaan material.

Baca juga: Mahfud ingatkan pentingnya menjadi politisi dan parpol yang bersih

Dia menilai, semakin besar basis konstituen militan maka semakin besar angka "party ID" suatu partai politik yang digunakan untuk memastikan perolehan suara di setiap pemilu.

Karena itu menurut dia, setiap partai akan berjuang memperbesar basis konstituennya melalui program secara berkelanjutan karena tidak mungkin terbangun basis konstituen dalam sekejap mata.

"Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, harus rutin, fokus, ulet, dengan mengerahkan sumber daya partai yang tidak kecil: logistik, kader, organisasi dan manajemen," ujarnya.

Juru bicara PAN itu menilai perlu ada kerjasama kolektif seluruh partai untuk membangun kualitas demokrasi, berkomitmen untuk memberikan pendidikan politik agar rakyat semakin cerdas, sadar, dan partisipatif serta menyuarakan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.

Baca juga: Survei Spektrum Politika : PDI-P masih tetap jadi partai paling unggul
Baca juga: Anggota DPR: Perlu perkuat peran parpol untuk regenerasi politik


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021