Jakarta, 19/11 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir.Jero Wacik, SE menyatakan, pemulihan (recovery) pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah pascabencana erupsi Gunung Merapi akan lebih cepat, karena infrastruktur yang ada di sana tidak rusak hanya tertutup abu dan mudah dibersihkan.

     Berbeda ketika terjadi bencana gempa pada 2006 silam, banyak infrastruktur di Yogyakarta dan Jateng yang rusak parah sehingga untuk pemulihan (recovery) membutuhkan waktu lama. "Infrastruktur yang ada di sana tidak serusak. Restoran, hotel, dan bangunan pendukung pariwisata hanya tertutup abu dan mudah dibersihkan, sehingga untuk memulihkannya akan lebih cepat," kata Menbudpar Jero Wacik, seusai memimpin pertemuan dengan Disparda dan stakeholder pariwisata Yogyakarta di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (18/11).

     Dalam pertemuan tersebut dibahas program recovery pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah pascabencana Merapi, yang pelaksanaannya segera dilakukan sesudah penerbangan ke Bandara Adi Sucipto Yogyakarta normal kembali.

     Menbudpar Jero Wacik minta agar pelaku bisnis (industri) pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bersemangat untuk bersama-sama membangun kembali pariwisata di sana, "Bencana bisa terjadi di mana saja. Untuk bencana Merapi dampaknya tidak terlampau signifikan bagi sektor pariwisata kita, dan nanti setelah airportnya kembali dibuka sekitar 21 November 2010 turis akan berkunjung kembali ke Yogyakarta," kata Menbudpar.

     Menurut data BPS, kunjungan wisman melalui pintu masuk Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta pada Januari-September 2010 sebesar 38.047 wisman atau rata-rata mencapai 4.100 wisman/bulan. Pada sembilan bulan tersebut terjadi kenaikkan sebesar 14,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 33.369 wisman.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010