Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mengatakan, Indonesia dan Pakistan telah menyepakati kerja sama dalam berbagai bidang saat Menlu Pakistan, Makhdoom Shah Mahmood Qureshi, melakukan kunjungan ke Indonesia.

"Kami telah mengidentifikasi berbagai bentuk kerja sama baik secara bilateral, regional, maupun kawasan global," ujar Marty usai bertemu dengan Menlu Pakistan, Makhdoom Shah Mahmood Qureshi, di Jakarta, Jumat.

Menurut Marty, kedua negara akan meningkatkan kerja sama di bidang manifestasi, pariwisata, perdagangan serta kerja sama dalam bidang pemberantasan terorisme dan penanggulangan bencana.

"Tidak ada permasalahan yang membedakan Indonesia dan Pakistan, oleh karena itu, kami ingin mengembangkan peluang kerja sama yang lebih erat bagi masa depan," tambah Marty.

Sedangkan menurut Makhdoom, kebutuhan kedua negara dalam mengadakan kerja sama memiliki peluang yang sangat besar, sehingga pemerintah di Jakarta dan Islamabad merencanakan peta hubungan dengan niat yang baik.

"Kami berorientasi pada hasil yang akan kami dapat berdasarkan nilai Islam, nilai demokrasi, dan nilai kemanusiaan sebagaimana kedua negara berjuang bersama dalam melawan terorisme dan tindakan ekstrim," ujar Makhdoom.

Makhdoom mengatakan, pada Juli lalu Menteri Pertahanan Pakistan telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan menyetujui kesepakatan pertahanan gabungan baru sebagai upaya kerja sama kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan untuk memberantas terorisme.

"Pada 13 hingga 14 Desember 2010, sebuah pertemuan kelompok kerja bersama mengenai pemberantasan terorisme akan dilaksanakan di Jakarta sebagai langkah positif kami untuk menanggulangi tindakan teroris," ujar Makhdoom.

Selain itu, kesepakatan mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas juga dicapai oleh kedua negara.

"Pembebasan bea visa bagi paspor tersebut merupakan peningkatan upaya dalam mendekatkan hubungan pemerintah kedua negara," ujar Makhmood.

Menurut Marty, hal itu menjadi awal kemudahan yang diupayakan oleh kedua negara dengan berharap pada masa mendatang bahwa pembebasan bea visa akan bertambah, tidak hanya bagi paspor diplomatik melainkan juga bagi paspor jenis lainnya.

Selain itu, kerja sama kemanusiaan antarkedua negara telah ditunjukkan sewaktu Indonesia mengirimkan bantuan melalui Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Agustus kepada Pakistan setelah banjir bandang melanda Provinsi Sind dan Punjab.

Bantuan yang diinstruksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan 20 personel tim kesehatan, serta logistik yang terdiri dari 4.000 lembar selimut, 500 paket makanan kemasan, tiga ton obat-obatan serta lima ton makanan pengganti air susu ibu.

Marty menekankan bahwa Indonesia dan Pakistan telah berubah menjadi negara demokrasi yang penting di dunia dengan mayoritas penduduknya yang Muslim sehingga kedua negara dapat menunjukkan kepada masyarakat asing bahwa Islam, modernitas, dan demokrasi dapat berjalan beriringan.(*)

(T.KR-BPY/A041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010