Semarapura (ANTARA News) - Untuk menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, panita perayaan hari tersebut berencana melakukan gebrakan besar, salah satunya dengan menampilkan Tari Pendet secara kolosal dengan melibatkan 1.700 penari.

"Pengelaran kolosal yang akan dilakukan di Lapangan Puputan, Kabupaten Klungkung, Bali itu, akan melibatkan sekitar 1.700 penari, " kata Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu, Luh Putu Pancasari Janapria di Semarapura, Klungkung, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan para penari sendiri akan diambil dari berbagai organisasi wanita, di antaranya anggota PKK di tingkat desa.

"Kami dari panitia peringatan Hari Ibu sudah menyurati ibu-ibu PKK di desa-desa," katanya.

Ia menjelaskan, para ibu PKK yang bisa menari diminta ikut serta memeriahkan acara itu.

"Sementara iramanya sendiri akan diiringi oleh gong yang ditabuh para personel SKPD se-Kabupatan Klungkung, dan sekeha gong SKPD sendiri selama ini telah melakukan latihan rutin," jelasnya.

Kata dia, tujuan digelaranya tari pendet kolosal itu sebagai bukti kepada dunia internasional, bahwa tari pendet benar-benar hasil karya masyarakat Bali, Indonesia.

"Ini sebagai pembuktian bahwa Tari Pendet bukan milik negara lain, seperti yang sebelumnya sempat diklaim milik Malaysia," katanya.

Selain itu, kata Pancasari, tarian yang sempat diklaim oleh pihak Malaysia itu nantinya juga akan menampilkan para istri pejabat di Pulau Dewata.

"Saya sendiri juga akan tampil sebagai penari Pendet," kata istri Sekda Klungkung itu.

Selain penari, kata Pancasari, pada kesempatan itu juga menampilkan para penabuh dari para pejabat, di antarannya Bupati Klungkung Wayan Candra dan Sekda Ketut Janapria.

Soal dukungan, kata Pancasari, selain ibu-ibu PKK, para penari nantinya juga akan didukung oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW).

Untuk diketahui, GOW sendiri membawahkan beberapa organisasi wanita, di antaranya PKK, Bayangkara, Darmawanita, Gatriwara, Darma Yukti Karini, Adyaksakarini, IWAPI dan Gabungan Pengusaha Salon yang tergabung dalam Tiara Kusuma.

Ia mengatakan, penampilan Tari Pendet kolosal akan dilakukan di Lapangan Puputan Klungkung seusai upacara resmi Hari Ibu.

"Pegelaran tarian ini juga untuk pelestarian budaya," ujarnya sambil tersenyum.

Sementara itu, pakian penari sendiri akan menggunakan busana kebaya berwarna putih. "Kalau menggunakan pakaian penari Pendet, tidak mungkin karena akan sangat sulit mencari pakaian penari yang begitu banyak," ujarnya.(*)

(ANT-199/P004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010