“Melihat pengelolaan desa wisata yang melibatkan masyarakat ini sungguh luar biasa, di sini peran dari pemerintah hadir bersama dunia usaha untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya sebagaimana tertera dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu.
Dia menyebutkan pihaknya telah membagikan sembako serta produk ekonomi kreatif berupa pakaian muslim dari brand busana muslimah, Nibras, kepada 100 kepala keluarga di Cangkuang.
Menurutnya, Desa Wisata Cangkuang yang memiliki daya tarik menjadi modal untuk membangkitkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan pasca pandemi.
Lebih lanjut, dia mengharapkan agar Desa Wisata Cangkuang ini menjadi percontohan bagi empat desa wisata lainnya dan mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat sekitar.
Semantara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menerangkan bahwa Desa Wisata Cangkuang berbasis adat budaya yang terus melakukan inovasi untuk mengembangkan potensi daerahnnya agar memiliki manfaat bagi masyarakat desa.
“Terima kasih Pak Menteri (karena) Garut mendapat perhatian yang serius. Mudah-mudahan kita berharap ada dukungan dari pusat bagi pengembangan pariwisata di Garut. Desa ini mampu menggali potensi budaya serta potensi yang lain semenjak wisata Cangkuang ini ada,” ungkap dia.
Baca juga: Pelaku pariwisata: Desa wisata jadi alternatif bangkit dari pandemi
Baca juga: Kemendes PDTT berharap desa wisata bangkit setelah pandemi
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021
