Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan letusan Gunung Semeru, namun ternyata Gunung Bromo justru yang statusnya naik menjadi "awas".

"Kami sudah melakukan antisipasi teknis di Semeru, ternyata Bromo yang statusnya awas (Level IV), sedangkan Semeru masih waspada (Level II)," katanya kepada ANTARA disela penyambutan kedatangan jamaah haji kloter 4 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Selasa petang.

Oleh karena itu, Wagub mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Gunung Bromo untuk turun dan mengungsi sehubungan dengan perubahan status gunung itu.

"Saya minta masyarakat Bromo untuk belajar kepada Merapi, karena itu mereka jangan menyepelekan prosedur, mereka harus taat aturan," katanya.

Dalam kaitan itu, katanya, Gubernur Jatim Soekarwo akan segera memerintahkan BPBD di Bromo untuk melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah setempat.

"Paling tidak, kalau statusnya Awas, ya masyarakat harus mengungsi, apalagi selama ini sudah disiapkan beberapa titik pengungsian," katanya.

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Bromo di Ngadisari, Cemorolawang, Probolinggo, aktivitas gempa vulkanik meningkat sejak 8 November 2010.

Sejak tanggal 8 November 2010 mulai tercatat Tremor Vulkanik dan status kegiatan Gunung Bromo meningkat terus, sehingga akhirnya dinaikkan menjadi Awas (Level IV) sejak 23 November 2010 pukul 16.30 WIB.

Gunung Bromo secara administratif terletak di Kabupaten Probolinggo, dan memiliki tinggi puncaknya 2.329 mdpl (meter dari permukaan laut).

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010