Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan pengembangan SDM cakap digital di Indonesia seperti sudah sangat mendesak untuk diselenggarakan.

Semuel mengatakan bahwa untuk mengakselerasi terwujudnya Indonesia sebagai negara digital yang maju dan terdepan di kancah global sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan sedikitnya 600 ribu SDM cakap digital setiap tahunnya. Komitmen Making Indonesia 4.0 juga secara jelas telah menegaskan pentingnya penguasaan teknologi kecerdasan artifisial untuk mendukung revolusi industri keempat yang kian bertumpu pada analitik Big Data.

"Tak hanya berperan strategis dan kritikal untuk sektor industri, penguasaan teknologi kecerdasan artifisial juga sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Indonesia," kata Semuel dalam keterangan pers, Selasa.

Baca juga: Pemerintah Indonesia apresiasi solidaritas global tangani pandemi

"Untuk itu, Indonesia harus siap dengan SDM yang memiliki kecakapan digital yang mumpuni, termasuk di bidang kecerdasan artifisial, berdaya saing global," ujarnya menambahkan.

Adapun Kementerian Kominfo bekerja sama menyelenggarakan Kelas Kecerdasan Digital bersama Center for Digital Society (CFDS) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UGM, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, dan perusahaan teknologi Huawei.

"Kelas Kecerdasan Digital yang melibatkan langsung pelaku industri dan pengembang teknologi kelas dunia diharapkan mampu mempercepat peningkatan literasi dan pembangunan mindset baru di bidang digital," kata Semuel.

"Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas dukungan industri, termasuk Huawei, yang secara konsisten berkontribusi terhadap penyiapan dan pengembangan SDM Cakap Digital Indonesia," imbuhnya.

Menambahkan, Dekan FISIP UGM Dr. Wawan Masudi mengatakan teknologi digital telah merombak secara mendasar sistem sosial ekonomi dan politik masyarakat.

"Dengan diperkaya dengan materi-materi bermuatan praktik terbaik yang disampaikan langsung oleh para pakarnya, seperti Huawei, Mata Kuliah Kecerdasan Digital mengajak seluruh peserta untuk memahami bagaimana revolusi digital telah bekerja dalam merombak kehidupan kita. Sekaligus, memahami bagaimana semua pihak dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kemajuan bersama," kata Wawan.

Baca juga: Menkominfo: Kolaborasi tangguh kunci jitu lawan pandemi

Baca juga: Pemerintah tegaskan lindungi anak korban COVID-19 melalui PP 78/2021

Baca juga: Kominfo catat sudah 250 ruang publik adopsi aplikasi PeduliLindungi

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021