Tampak Siring, Bali (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar perbaikan Pura Tirta Empul di Tampak Siring Bali bisa diselesaikan paling lambat Agustus ini atau sebelum upacara besar pada Oktober. "Tempat ini dalam sejarahnya telah memberikan berkah bagi semua. Setelah tertimpa pohon saya bertekad membangun kembali dan benar-benar bisa selesai sebelum Agustus dengan bangunan yang lebih baik dan kuat," kata Presiden saat meninjau Pura Tirta Empul Tampak Siring Jumat. Salah satu bangunan pendukung upacara di Pura tersebut hancur tertimpa pohon pinus yang tumbuh di Istana Presiden Tampak Siring pada 15 Januari lalu. Menurut Presiden, bangunan yang hancur itu sangat penting bukan saja sebagai tempat persiapan upacara adat, juga untuk akomodasi anggota Paspampres apabila di Istana Tampak Siring sedang ada kegiatan. "Tempat ini kebanggaan kita semua, jadi gunakan sebaik-baiknya," katanya. Kepala Adat Desa Manukayalet Made Mawi Arnata dalam kesempatan itu mengharapkan agar pembangunan gedung pendukung Pura ini bisa selesai secepatnya karena pada Oktober akan ada upacara besar tahunan. Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono tiba di Bali usai melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Sorong dan Manokwari Papua untuk mengikuti beragam kegiatan di wilayah tersebut. Pura Tirta Empul merupakan situs sejarah yang sampai saat ini masih sering dikunjungi wisatawan. Pura tersebut merupakan menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Gianyar, Bali. Letaknya kurang lebih 40 km sebelah utara Kota Denpasar, atau sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Pura Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan Raja Masula Masuli yang diketahui dari bunyi lontar Usana Bali. Dalam Prasasti Sading disebutkan, Raja Masula Masuli bertahta di Bali mulai tahun Icaka 1100 atau tahun 1178 M. Di sebelah barat Pura Tirta Empul ini, Presiden RI Sukarno mendirikan sebuah Istana Kepresidenan yang dinamakan Istana Presiden Tampaksiring. Usai meninjau Pura ini, Presiden mengajak masyarakat yang menyaksikan kehadirannya di tempat itu untuk bersalaman dan berfoto bersama. "Kasihan mereka, meski dekat tempatnya dengan Istana, belum tentu bisa ketemu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009