Surabaya (ANTARA News) - Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Siswanto, menyatakan status Awas di Gunung Bromo masih belum mengkhawatirkan.

"Memang Bromo berstatus Awas, tapi sejauh ini masih aman," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Meskipun demikian, dia tetap meminta warga untuk menjauhi kawasan lautan pasir di sekitar kawah Gunung Bromo.

Sejauh ini BPBD juga belum merasa perlu mengungsikan warga karena sampai radius tiga kilometer sebagaimana rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak terdapat permukiman.

Menurut Siswanto, permukiman warga terdekat masih berjarak sekitar enam kilometer dari kawah Gunung Bromo.

Dalam upaya mitigasi menghadapi bencana letusan, pihak BPBD telah meminta personel Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Cabang Surabaya turun dari lokasi pengungsian letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjalankan tugasnya di Gunung Bromo.

BPBD juga siap mengerahkan tenaga sukarelawan dari Jatim Rescue dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta Babinsa TNI.

Terkait dana penanggulangan bencana, Pemprov Jatim telah mengalokasikannya sebesar Rp50 miliar dalam APBD.

"Anggaran itu bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu, jika terjadi bencana, termasuk letusan Gunung Bromo," kata mantan Kepala Biro Kesra Pemprov Jatim itu.

Sampai saat ini BPBD Jatim terus melakukan koordinasi dengan PVMBG dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebelum mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mitigasi bencana.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim Dewi J. Putriatni mengingatkan masyarakat untuk tidak turun ke kaldera atau lautan pasir di sekitar kawah.

Dari laporan hasil pemantauan yang diterimanya,

Gunung Bromo telah mengeluarkan asap putih setinggi 300 meter yang mengarah ke utara.

Menurut dia, asap putih material vulkanik tersebut mengandung unsur racun yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

"Untungnya, di sekitar kawah Gunung Bromo terdapat hamparan pasir yang sangat luas sehingga material vulkaniknya akan jatuh ke lautan pasir itu," katanya.

Walau begitu, dia meminta masyarakat setempat melakukan persiapan awal mengungsi dan mengemasi barang-barang berharga untuk dibawa ke tempat aman.

PVMBG menetapkan Gunung Bromo berstatus Awas (Level IV) sejak Selasa (23/11) pukul 15.40 WIB setelah terjadi gempa tremor secara terus-menerus dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan mengeluarkan asap putih setinggi 300-400 meter.
(T.M038/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010