Untuk itu kami terus melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian administrasinya.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mencatat realisasi serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021 mencapai Rp7,85 triliun atau 48,35 persen dari pagu Rp16,25 triliun.

"Data hingga 21 Agustus menunjukkan terdapat outstanding kontrak senilai Rp2,28 triliun sehingga diharapkan realisasi serapan anggaran dapat mencapai Rp10,13 triliun atau 62,36 persen," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu.

“Untuk itu kami terus melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian administrasinya,” katanya.
Baca juga: Kementan sebut produksi cabai surplus 4.439 ton

Pada sisi capaian fisik, pelaksanaan program dan kegiatan dilaporkan hingga 21 Agustus 2021 bahwa kegiatan utama Kementan sebagian besar telah berjalan dengan baik.

Beberapa kegiatan pendukung kecukupan kebutuhan pangan seperti pengembangan padi telah terealisasi 52,95 persen atau seluas 1,48 juta hektar, pengembangan jagung 82,16 persen (907.934 ha), kawasan bawang merah 84,33 persen (2.691 ha), kawasan aneka cabai 91,18 persen (4.184 ha), kawasan rempah meliputi lada, pala, cengkeh sebesar 83,91 persen (1.825 ha), kawasan karet 74,38 persen (900 ha), dan kawasan kakao 62,03 persen (2.075 ha).

Selain itu, realisasi pengembangan embung pertanian sebesar 77,81 persen atau sebanyak 312 unit, jaringan irigasi tersier 73,50 persen (3.785 unit), dan jalan usaha tani 92,40 persen, irigasi perpompaan 63,37 persen, pekarangan pangan lestari untuk mendorong pergerakan ekonomi di pedesaan senilai 80,50 persen.

Sementara pada tahun 2022,  Kementan menargetkan produksi komoditas padi sebesar 55,2 juta ton, jagung 20,10 juta ton, kedelai 0,20 juta ton, bawang merah 1,64 juta ton, cabai 2,87 juta ton, gula tebu 2,30 juta ton, dan daging sapi 0,44 juta ton.

Adapun rincian rancangan dengan pagu anggaran Rp14,45 triliun per unit kerja di tahun 2022 dialokasikan ke Sekretaris Jenderal Rp1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp97,68 miliar, lalu Dirjen Tanaman Pangan Rp1,77 triliun.

Selanjutnya, Dirjen Hortikultura Rp1,04 triliun, Dirjen Perkebunan Rp1,31 triliun, Ditjen Pertenakan dan Kesehatan Hewan Rp1,85 triliun, lalu Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp2,61 triliun.

Kemudian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Rp1,33 Triliun, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Rp1,09 Triliun, Badan Ketahanan pangan Rp577,39 miliar, dan Badan Karantina Pertanian Rp 1,10 triliun.

Baca juga: Mentan sebut pertanian bisa menjadi kekuatan utama di masa depan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021