Malang (ANTARA News) - Bupati Malang, Rendra Kresna, lebih mengkhawatirkan imbas apabila aktivitas Gunung Semeru meningkat daripada Gunung Bromo yang saat ini levelnya juga meningkat dari "Siaga" menjadi "Awas" atau level IV.

Ia tetap menyiapkan pola evakuasi apabila terjadi bencana akibat meningkatnya Gunung Bromo tersebut, dan sudah disusun oleh Satuan Pelaksna Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Malang.

"Satlak dalam kondisi siap, dan kita sudah memiliki relawan yang "stand by" disana, dan Bromo tidak terlalu kita khawatirkan, justru Semeru yang patut diawasi," kata Rendra, Sabtu.

Alasan mengkhawatirkan Semeru karena Kabupaten Malang memiliki daerah yang berada pada jalur lahar Gunung Semeru.

Meski demikian, pemkab juga sudah membentuk relawan di daerah tersebut untuk siaga terhadap bencana Semeru.

"Kita waspadai Semeru karena ada wilayah Kabupaten Malang yang menjadi kantong-kantong lahar gunung tersebut, seperti di Kecamatan Ampelgading dan sejumlah desa lainnya," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Malang juga melakukan pembagian ribuan masker kepada warga yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Bromo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Muhammad Fauzi mengatakan, pembagian masker tersebut terkait meningkatkan status Gunung Bromo dari "Siaga" menjadi "Awas" atau level IV.

"Kita bagikan secara gratis kepada warga sebagai antisipasi jika debu vulkanik Gunung Bromo berhembus ke arah pemukiman, khususnya ke wilayah Kabupaten Malang yang terdekat dengan gunung tersebut," kata Fauzi.

Ia menjelaskan, pembagian ini juga sebagai upaya antisipasi warga agar tidak terserang penyakit infeksi saluran pernafasan akibat abu vulkanik Gunung Bromo.

Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang yang terdekat dengan Gunung Bromo, yakni Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, yakni berjarak 15 km.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010