Keberadaan kendaraan ini menjadi bukti dukungan untuk pelaku UMKM karena harganya cukup terjangkau dan efisien karena dayanya bisa diisi di rumah
Yogyakarta (ANTARA) - Gerobak listrik atau Gelis ditawarkan sebagai salah satu peralatan angkut alternatif yang bisa digunakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk mempermudah mobilitas tanpa menimbulkan polusi udara maupun suara.

"Ide awalnya karena masih banyak gerobak pedagang yang didorong. Sepertinya kurang manusiawi karena tentunya berat. Jadi, muncul ide untuk membuat gerobak dengan tenaga listrik yang harganya terjangkau," kata Chief Marketing Officer Gelis Ary Tjahyono saat memperkenalkan Gelis di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, gerobak listrik tersebut ditawarkan dengan berbagai model yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pelaku usaha kecil dengan harga yang dinilai terjangkau dari Rp23 juta hingga sekitar Rp40 juta.

Gerobak bisa dijadikan untuk tempat menjual makanan, bahkan untuk kebutuhan bengkel berjalan, atau alat angkut lainnya.

Gelis memiliki kemampuan membawa beban hingga 300 kilogram, dengan kecepatan maksimal 30 km/jam. Baterai bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 30 km hingga 50 kilometer untuk Gelis yang dibekali baterai lithium.

Sejak diproduksi massal pada 2020, Ary mengatakan sudah mampu memproduksi sekitar 450 unit gerobak listrik dan 380 unit di antaranya sudah berada di tangan konsumen. Pabrik berada di Bogor.

"Jika dibanding dengan kendaraan berbahan bakar bensin, maka Gelis ini memiliki efisiensi hingga 75 persen. Untuk kebutuhan pengisian daya baterai, bisa dilakukan di rumah. Jenis colokan pun sama seperti peralatan rumah tangga pada umumnya," katanya.

Daya yang dibutuhkan untuk pengisian baterai sekitar 300 watt.

Wakil Wali Kota Yogyakarat Heroe Poerwadi mengatakan, kendaraan listrik tersebut merupakan hasil karya asli bangsa Indonesia dan patut dibanggakan.

"Keberadaan kendaraan ini menjadi bukti dukungan untuk pelaku UMKM karena harganya cukup terjangkau dan efisien karena dayanya bisa diisi di rumah," katanya.

Selain itu, lanjut Heroe, kendaraan tersebut juga bisa mendukung program pemerintah daerah untuk terus memperbaiki kualitas udara perkotaan.

"Karena menggunakan listrik, maka kendaraan ini tidak menyebabkan polusi udara. Jika ada semakin banyak pengguna kendaraan listrik, maka kualitas udara perkotaan bisa ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Motor "Gelis" dukung pemerintah sasar bidang UMKM
Baca juga: SPI luncurkan kendaraan listrik roda tiga pertama di Indonesia
Baca juga: IMX 2020, tiga modifikator bertarung rombak kendaraan listrik Gelis

 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021