Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Burse Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai kehadiran aplikasi online trading mendorong pertumbuhan investor selama masa pandemi, terutama investor dari kalangan milenial dan Gen-Z.

Hal tersebut disampaikan Inarno saat peluncuran aplikasi online trading saham MotionTrade secara virtual di Jakarta, Kamis. Menurut Inarno, peran teknologi menjadi semakin penting dalam kegiatan masyarakat. Ketersediaan sistem aplikasi sistem online trading yang mumpuni, mudah, lengkap, aman, dinilai menjadi suatu kebutuhan penting bagi para investor saat ini.

"Oleh karena itu peluncuran MotionTrade merupakan inovasi yang tepat waktu dan ditunggu oleh investor. Kehadiran aplikasi online trading dan penerapan tekdologi digital lainnya dalam transaki efek juga menjadi salah faktor yang mendorong pertumbuhan invesor selama masa pandemi ini, maka kami mengapresiasi komitmen MNC Sekuritas yang terus berinovasi menghadirkan pelayangan terbaik kepada para investor," ujar Inarno.

Baca juga: Kaum milenial diajak mulai berinvestasi "trading online"

Inarno mengatakan, BEI sebagai organisasi regulator mandiri atau SRO juga melakukan berbagai inovasi dan transformasi digital untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam masa pandemi.

Nilai rata-rata transaksi harian (NRTH) di BEI saat ini naik menjadi Rp13,3 triliun per hari, melonjak 44 persen dari tahun lalu yang hanya Rp9,21 triliun per hari.

"Tahun 2021 terus pelan-pelan membaik dan telah kembali ke masa sebelum pandemi. Ini menunjukkan pasar modal Indonesia masih menjadi alternatif sumber pendanaan dan wadah investasi bagi masyarakat Indonesia," kata Inarno.

Dari sisi suplai, sampai 24 Agustus 2021, telah terdapat 28 perusahaan yang mencatatkan sahammnya di bursa dengan nilai penghimpunan dana Rp29,65 triliun. Dengan demikian, jumlah perusahaan tercatat di BEI kini sebanyak 740 perusahaan.

Inarno menambahkan, jumlah perusahaan yang melantai di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO di Indonesia masih yang tertinggi di bursa ASEAN. Pertumbuhan tersebut diharapkan masihh berjalan dengan positif karena saat ini masih ada 26 perusahaan yang masih dalam proses penawaran umum.

Baca juga: IFSoc: Penerapan SHSM diperlukan untuk dukung unicorn IPO

"Mudah-mudahan ada satu lagi unicorn yang mencatatkan sahamnya, IPO, tahun ini. Mengenai IPO startup, BEI sedang melakukan diskusi intens dengan OJK dan stakeholder untuk merumuskan regulasi yang memungkinkan startup mencatatkan sahamnya di bursa. Namun di luar perumusan itu, 6 Agustus kemarin sudah ada unicorn pertama mencatatkan sahamnya di bursa," ujar Inarno.

Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, MotionTrade merupakan rebrand dari aplikasi online trading saham perseroan sebelumnya MNC Trade New. Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan perdagangan saham serta jual beli reksa dana di pasar modal.

"MotionTrade akan diintegrasikan ke dalam ekosistem Motion yang sedang gencar dibangun BCAP (MNC Kapital Indonesia), sebagai komitmen untuk menciptakan ekosistem fintech end-to-end yang menempatkan kenyamanan pengguna di setiap langkah perjalanan inovasinya," ujar Hary saat peluncuran MotionTrade di Jakarta, Kamis.

Hary menyampaikan, MotionTrade dapat digunakan pada perangkat apa pun, baik ponsel pintar (smartphone) dan jam tangan pintar (smartwatch) berbasis Android maupun iOS, tablet, hingga komputer berbasis Windows atau Mac OS.

MotionTrade juga dilengkapi dengan perintah suara (voice command), fitur baru yang tidak tersedia di platform trading online manapun. Pengguna dapat menggunakan fitur perintah suara untuk membuka berbagai menu, input transaksi beli atau jual, membaca berita, mengecek harga saham dan mengakses berbagai aktivitas di aplikasi. Pembukaan rekening juga dapat dilakukan sepenuhnya secara daring melalui MotionTrade.

Untuk memenuhi kebutuhan analisa teknikal bagi trader atau pedagang profesional, MotionTrade juga dilengkapi dengan fitur chart komprehensif besutan TradingView, untuk membantu trader memvisualisasikan dan menyusun strategi trading.

TradingView Chart itu dilengkapi dengan berbagai drawing tools dan indikator teknikal yang dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna seperti TrendLine, Gann and Fibbonaci, MacD, Ichimoku, Volatility Index dan lainnya.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021