Pasuruan (ANTARA News) - Warga suku Tengger dari Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (28/11) pukul 00.00 WIB melaksanakan labuh sesaji ke kawah Gunung Bromo yang tengah aktif dan masih dinyatakan berstatus awas.

Ritual yang diikuti sekitar 300 orang dari Desa Sedaeng, Wonokitri dan Tosari itu, dipimpin Dukun Adat Sukaryono, Supayadi dan Kadik.

Sebelumnya, ritual diawali dengan persembahyangan di Pura Luhur Poten Laut Pasir (kaldera) Gunung Bromo yang dipimpin Mangku Parwoto.

Tepat pukul 00.00 dinihari sesaji berupa kambing kendit, bebek, serta polowijo dan polowiji dilabuh ke kawah Gunung Bromo yang masih berstatus awas. Mereka yang terlibat tidak hanya kaum bapak, ibu dan remaja, tetapi juga anak-anak.

Ritual labuh sesaji yang dilaksanakan warga suku Tengger Brang Kulon (sisi barat) sempat dihalang-halangi sejumlah anggota polisi dari Polres Probolinggo yang dipimpin langsung Wakapolres Probolinggo Kompol Budi.

Kompol Budi melarang warga dari Pasuruan melakukan ritual di kawah Gunung Bromo yang masih berstatus awas itu.

Namun Ny Sumini Jais yang mengalami trans (kemasukan roh) Roro Anteng mengatakan, labuh sesaji bukan kehendak warga, tapi permintaan dari Ki Bromo dan Joko Seger.

Jika permintaan tersebut tidak dilaksankan, maka Gunung Bromo akan meminta tumbal (korban) sebanyak 25 orang.

Dukun Adat Suku Tengger dari Desa Sedaeng, Sukaryono menjelaskan, ritual labuh sesaji dilaksanakan atas dasar pesan Roro Anteng lewat Ny Sumini Jais yang mengalami trans atau kesurupan.

Dalam pesannya disebutkan, kata Sukaryono, Ki Bromo dan Joko Seger meminta sesaji berupa kambing kendit, bebek, serta polowijo, dan polowiji.

"Jadi kami melaksanakan labuh sesaji ini bukan kehendak warga suku Tenger semata, tapi untuk melaksanakan permintaan Ki Bromo dan Joko Seger," kata Sukaryono.

Sukaryono juga menegaskan, upacar ritual labuh sesaji dilaksanakan juga bukan untuk kepentingan warga suku Tengger di Pasuruan saja, tapi juga demi keselamatan bagi semua warga suku Tengger di Probolinggo, Malang, dan Lumajang.

Selama ritual labuh sesaji berlangsung kawah Gunung Bromo terus mengeluarkan asap hitam. Namun ritual yang sempat menegangkan aparat struktural itu akhirnya tuntas sekitar pukulk 01.00 dinihari dengan selamat. (MSW/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010