Yerusalem (ANTARA News) - Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel selatan pada Minggu, namun tidak menimbulkan korban atau kerusakan, kata tentara Israel.

Roket itu meledak di udara saat menuju Shaar HaNegev, yang terletak di sepanjang perbatasan Gaza timur laut, kata juru bicara.

Menurut hitungan tentara, Palestina sejak awal tahun ini telah menembakkan lebih dari 190 roket atau mortir ke Israel dari jalur pantai dikendalikan Hamas.

Kekerasan baru-baru ini terjadi setelah beberapa bulan secara umum tenang sesudah perang Gaza, saat Hamas mengambil langkah mengendalikan kelompok bersenjata lebih kecil dan lebih keras, yang diyakini berada di balik serangan roket.

Hamas menentang keras perundingan perdamaian Israel-Palestina, yang dimulai kembali di Washington pada September setelah mandek hampir dua tahun.

Pembicaraan babak kedua dijadwalkan berlangsung pada Selasa di Mesir.

Pada ahir 2008, Israel mengobarkan perang besar 22 hari atas Jalur Gaza untuk menghentikan serangan roket terhadap wilayahnya.

Kemelut itu menewaskan 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel.

Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan, yang menghubungkan wilayah terkucil Jalur Gaza dengan gurun Sinai di Mesir saat gempuran itu dimulai.

Terowongan lintas perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza, yang terputus dari dunia luar akibat dikucilkan Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina, yang mencakup ratusan warga dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, dinyatakan bertujuan mengahiri penembakan roket dari Gaza.

Tiga belas warga Israel tewas dalam perang itu.

Upaya perdamaian Timur Tengah macet sejak kemelut itu dan Jalur Gaza tetap dikucilkan Israel.

Jalur Gaza, kawasan pesisir padat penduduk, dikucilkan Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah, yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam pertempuran maut beberapa hari.

Sejak itu, wilayah miskin tersebut dikucilkan Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, yakni Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, dan Tepi Barat, yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Eropa Bersatu, Israel dan Amerika Serikat memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Wilayah miskin berpenduduk 1,5 juta jiwa itu sebagian besar bergantung pada jaringan terowongan di perbatasan sejak Israel dan Mesir menutup Gaza dari semua penjuru pada 2006, kecuali untuk bantuan penting, setelah gerilyawan menangkap seorang tentara Israel.

Tentara Israel pada Minggu menembak dan mencederai empat warga Palestina saat mereka mencari bahan bangunan di dekat perbatasan Gaza dengan Israel, kata sumber kesehatan.

Remaja pria 15 tahun termasuk yang ditembak di daerah utara kota Beit Hanun, kata juru bicara layanan darurat Gaza.

Tentara Israel memastikan menembaki sejumlah orang, "yang mendekati pagar perbatasan" setelah tidak menghiraukan tembakan peringatan.

Warga Gaza senantiasa terancam cedera atau tewas akibat mencari kerikil di reruntuhan bangunan ditinggalkan di sepanjang perbatasan itu, meskipun dekat dengan 300 meter wilayah khusus Israel 300.

Israel menyatakan wilayah tak boleh dirambah itu diperlukan untuk mencegah juru tembak dan pembom Palestina mencapai, dan mungkin melanggar, pagar perbatasan tersebut. (*)

AFP/B002/Z002

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010