Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum BPP HIPMI Erwin Aksa mengatakan bahwa potensi usaha kecil menengah (UKM) rupanya menarik perhatian perusahaan situs papan atas dunia Yahoo.inc.

Dalam siaran persnya, Kamis, Yahoo.inc sudah lama ingin menggarap potensi pasar negara berkembang, utamanya, UKM di Indonesia.

"Yahoo ajak kami (HIPMI) kerja sama sebab mereka lihat potensi UKM RI sangat besar dan pasar UKM RI peluangnya besar di Amerika," kata Erwin Aksa, usai bertemu jajaran manajemen dan teknisi Yahoo.Inc di Konjen RI San Francisco, California Amerika Serikat,  Rabu waktu setempat.

Dikatakan Erwin, produk UKM RI sebenarnya memiliki potensi pasar yang kuat di Amerika Serikat. Hanya saja, promosi produk UKM RI belum segencar negara-negara lain seperti China dan Amerika Latin lainnya.

Pada sisi lain, kualitas UKM RI sebenarnya jauh lebih bagus daripada negara-negara tersebut. "Sayangnya promosi kita yang masih lemah disini," kata Erwin.

Erwin mencontohkan, saat melakukan kunjungan ke Stanford University, Book Store universitas tersebut ternyata banyak mengimpor garmen dari Indonesia dengan kualitas yang sangat baik.

Untuk itu, HIPMI menyambut baik tawaran Yahoo tersebut dan siap menjajaki kerja sama dengan Yahoo lebih jauh lagi. "Bagaimana detil kerja sama nanti kita follow-up lagi," tegas Erwin.

Erwin mengatakan, produk-produk UKM RI sebenarnya tidak kalah bersaing dari sisi kualitas di Amerika. Hanya saja, lanjutnya, dibutuhkan jejaring yang lebih luas dan bantuan promosi yang lebih sistematis dan peningkatan jaringan yang kuat.

Data HIPMI Research Center menunjukan, nilai ekspor RI ke berbagai negara dari September 2010 mencapai 12,08 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 12,02 persen dibanding Agustus 2010.

Bila dibandingkan dengan September 2009 memang mengalami peningkatan sebesar 22,70 persen, sedangkan ekspor nonmigas September 2010 mencapai 10,13 miliar dolar AS atau turun 13,66 persen dibanding Agustus 2010, sedangkan dibanding ekspor September 2009 meningkat 25,18 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-September 2010 mencapai 110,81 miliar dolar AS atau meningkat 38,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai 91,83 miliar dolar AS atau meningkat 34,89 persen.

"Dari jumlah itu, kontribusi ekspor ke AS baru mencapai 10,55 persen dari total ekspor non migas ke-12 negara tujuan.Ini perlu peningkatan kerjasama B to B," kata Erwin. (*)

(T.J008/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010