Bojonegoro (ANTARA News) - Wayang thengul dan krucil produksi Bojonegoro, Jatim, berkembang tidak hanya sebatas untuk pertunjukkan, juga berkembang menjadi cenderamata yang dibeli berbagai kalangan.

"Saya sering mendapatkan pesanan wayang thengul dan krucil, untuk cenderamata," kata perajin wayang thengul dan krucil di Bojonegoro, Santoso (65), Kamis.

Warga Desa Kalangan, Kecamatan Padangan itu mengaku, masih memproduksi wayang thengul dan krucil, bersama kedua anaknya, Aris Sudarso (26) dan Dedi Supriyanto. Hanya saja, dalam memproduksi kedua jenis wayang dengan bahan kayu tersebut, lebih banyak bergantung pesanan.

Pemesan, lanjutnya, tidak hanya dalang kedua jenis wayang itu, namun juga berbagai kalangan masyarakat untuk cenderamata. Sedangkan dalang dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng, termasuk lokal Bojonegoro, hampir semua membeli wayang produksinya.

Sementara ini, para pembeli yang membeli wayang thengul atau krucil untuk cenderamata, datang dari berbagai daerah di Indonesia. "Rata-rata kalau sekarang pembelinya untuk cenderamata dengan jumlah tidak banyak, jarang yang membeli satu kotak (80 tokoh wayang)," ucapnya.

Santoso mengaku, dalam memproduksi wayang thengul dan krucil tersebut, memanfaatkan kayu jati dan nangka. Sebuah wayang thengul atau krucil, yang harganya mulai Rp100 ribu, Rp150 ribu hingga Rp200 ribu, bisa diselesaikan dalam dua hari.

Sedangkan kalau memesan satu kotak wayang dengan jumlah 80 tokoh wayang thengul atau krucil, harganya mencapai Rp15 juta."Satu kotak wayang, kami bertiga bisa menyelesaikan dalam waktu tiga bulan," paparnya.

Sementara itu, kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Saptatik menyatakan, pihaknya pernah melakukan uji coba menjadikan wayang thengul atau krucil menjadi cenderamata, sebesar gantungan kunci.

Wayang thengul untuk gantungan kunci tersebut, dibuat dengan bahan "fiberglas", bukan dari bahan kayu. Dalam uji coba itu, masih sebatas dibagikan kepada berbagai pihak, belum diproduksi secara komersial.

"Hasilnya cukup diminati masyarakat," ungkapnya. (*)

(T.KR-SAS/C004)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010