Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi tamu kehormatan dan menerima penghargaan di International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) yang berlangsung di Kamboja.

Menurut Wakil Sekjen DPP PDI P Hasto Kristiyanto yang menyertai Mengawati ke Kamboja, Jumat, pada sidang keenam General Assembly ICAPP di Phnom Penh, Kamboja, 1-4 Desember 2010, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu menerima penghargaan "long time achievement" di bidang politik.

Megawati disebut sebagai "tough and strong political leader" dari Indonesia yang sukses dalam memimpin transisi demokrasi melalui pemilu presiden secara langsung, demokratis dan aman.

Pada Kamis malam (2/12) selain Megawati, penghargaan yang diserahkan langsung oleh PM Kamboja Hun Sen juga diberikan kepada mantan Presiden Philipina Fidel Ramos.

Pujian juga diberikan kepada Megawati dalam kapasitasnya sebagai putri Bung Karno. Bung Karno sangat dikenal kepeloporannya sebagai pemimpin bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

"Ibu Presiden Megawati, ayah Anda, Bung Karno sangat terkenal Pakistan," puji pimpinan delegasi dari Pakistan sebagaimana dituturkan Wakil Sekjen DPP PDI P Hasto Kristiyanto.

Selain Hasto, Megawati saat di Phnom Penh didampingi antara lain puteranya HM Prananda Prabowo dan anggota Komisi I DPR dari PDIP TB Hasanuddin.

ICAPP diikuti oleh 85 partai politik yang berasal dari lebih 35 negara di Asia. Kehadiran Megawati merupakan momentum penting mengingat salah satu perhatian dari ICAPP berkaitan dengan kerja sama antarparpol dan partisipasi perempuan di partai politik.

Megawati menegaskan bahwa Indonesia menjadi bukti bahwa demokrasi bisa hadir dan menjadi bagian dari transisi kepemimpinan secara demokratis dan damai.

"Itu semua tidak terlepas dari Pancasila dengan semangat kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945," kata Megawati saat menyampaikan kata sambutannya.

Megawati juga mengajak agar ICAPP dapat merumuskan visi Asia untuk masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera melalui kerja sama antar partai politik, pemerintahan, dan seluruh masyarakat Asia.

Di luar jadwal yang ditetapkan, PM Kamboja Hun Sen mengundang Megawati Soekarnoputri untuk kunjungan kehormatan mengingat kepemimpinan Indonesia dalam penyelesaian secara damai terhadap "perang saudara di Kamboja" dan kepemimpinan Megawati yang menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar melalui penyelenggaraan pemilu presiden yang sangat demokratis.

Hasto menggambarkan pertemuan PM Hun Sen dan Megawati berlangsung sangat hangat dan akrab.

"Pertemuan antara Megawati dan Hun Sen memperlihatkan adanya ikatan emosional yang kuat, ditandai dengan sejarah kedekatan hubungan antara Pangeran Norodom Sihanouk dengan Bung Karno sehingga pertemuan berjalan sangat akrab," ujar Hasto.
(S023/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010