Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) hari ini mendeklarasikan komitmen zero harassment sebagai langkah untuk memastikan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan.

“Kami berharap dengan komitmen ini nanti dengan sosialisasi yang dilakukan dan ajakan serta reminder yang terus kami lakukan, maka tidak ada lagi terjadi diskriminasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan Pertamina," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Nicke menyampaikan komitmen tersebut sejalan dengan aspirasi masyarakat global dalam penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's) yang akan menjamin keberlanjutan perusahaan.

Dari tujuh poin SDG's yang menjadi prioritas Pertamina, komitmen zero harassment terkait dengan SDG's poin kelima, yakni mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

Prioritas lainnya terkait dengan poin kedelapan, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.

Selain itu, zero harassment juga sesuai dengan tata nilai dari AKHLAK, yakni harmonis yang berarti tidak ada perbedaan suku, agama, usia, gender maupun jabatan.

"Zero harassment telah menjadi komitmen bersama dari seluruh jajaran Executive Board Pertamina," ujar Nicke.

Selain peraturan untuk pencegahan munculnya tindakan diskriminasi dan pelecehan, Pertamina juga telah menyediakan program untuk peningkatan kesadaran dalam pencegahan dan larangan diskriminasi, kekerasan dan pelecehan.

Sedangkan untuk perlindungan para korban, Pertamina juga menyediakan layanan konsultasi dan konseling sebagai bentuk keseriusan perusahaan.

Baca juga: Pertamina pastikan setiap kelurahan terdapat pertashop

Baca juga: Pertamina cari sumber migas sampai ke area subvulkanik di Pulau Jawa

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021