Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan, pimpinan DPR RI segera menindaklanjuti penonaktifan dua anggota Badan Kehormatan dari Fraksi PDI Perjuangan menyusul keberatan fraksi tersebut terhadap perombakan anggota Badan Kehormatan.

"Pimpinan DPR segera menyikapi persoalan Badan Kehormatan yang sampai saat ini belum tuntas," kata Pramono Anung, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Menurut dia, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menarik dua anggota yang baru saja ditetapkan sebagai anggota Badan Kehormatan yakni Muhammad Prakosa sebagai Ketua Badan Kehormatan dan Sri Rahayu sebagai anggota Badan Kehormatan.

Pimpinan DPR akan mencari jalan keluar terbaik agar persoalan Badan Kehormatan selesai dan alat kelengkapan DPR RI itu bisa bekerja kembali.

"Badan Kehormatan DPR RI tidak bisa bekerja tanpa adanya ketua, karena yang memimpin rapat Badan Kehormatan adalah ketua," kata Pramono.

Menurut dia, kalau pun Ketua Badan Kehormatan tidak bisa hadir harus ada delegasi dari Ketua Badan Kehormatan terhadap wakilnya.

Jika Ketua Badan Kehormatan ditarik dari fraksinya yakni Fraksi PDI Perjuangan, kata dia, maka Badan Kehormatan DPR RI tidak bisa bekerja secara maksimal.

"Pimpinan DPR RI akan melakukan koordinasi lagi dengan pimpinan fraksi-fraksi untuk menyikapi persoalan Badan Kehormatan, jangan sampai persoalannya berlarut-larut," kata Pramono.

Menurut dia, jika persoalan Badan Kehormatan DPR RI sampai berlarut-larut maka akan merugikan semua pihak termasuk menurunkan citra lembaga DPR RI.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tjahjo Kumolo mengatakan, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menonaktifkan sementara dua anggotanya yang berada di Badan Kehormatan DPR RI, yakni Muhammad Prakosa dan Sri Rahayu.

Kedua anggota Badan Kehormatan dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Muhammad Prakosa dan Sri Rahayu baru saja ditetapkan sebagai anggota Badan Kehormatan DPR RI pada Kamis (2/12).

Menurut Tjahjo, Fraksi PDI Perjuangan DPR menonaktifkan dua anggotanya dari Badan Kehormatan karena kecewa dengan sikap fraksi-fraksi lainnya yang dinilai tidak konsisten terhadap keputusan hasil rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi.

Rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi, kata dia, memutuskan merombak total anggota Badan Kehormatan, tapi ternyata sebagian besar fraksi-fraksi masih mengusulkan nama lama di Badan Kehormatan.

Pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi sepakat merombak total anggota Badan Kehormatan untuk mengatasi konflik di alat kelengkapan dewan tersebut, tapi kenyataannya dari 11 anggota Badan Kehormatan hanya empat nama baru selebihnya nama lama.

Empat nama baru tersebut, dua nama dari Fraksi PDI Perjuangan, serta masing-masing satu nama dari Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar.
(R024/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010