Pekanbaru (ANTARA News) - Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru Provinsi Riau, menyebutkan pascapelarian 28 imigran asal Afghanistan Sabtu malam, rekan mereka yang tidak ikut kabur merasa kecewa dan tertekan karena ditinggal.

"Setelah kami melakukan interogasi terhadap imigran yang masih tinggal, mereka mengakui merasa kecewa karena tidak bisa ikut kabur," ungkap Kepala Rudenim Pekanbaru, Yanizur, Senin, di Pekanbaru.

Ia mengatakan, salah seorang imigran Afganistan yang bernama Abdul Rauf, mengakui bahwa pada malam kejadian imigran yang melarikan diri sudah ditunggu oleh lima mobil yang akan mengangkut mereka ke Medan.

Jenis mobil yang akan digunakan untuk mengangkut imigran adalah Kijang Innova, mobil-mobil tersebut sudah menunggu di Perumahan Bukit Raya.

"Ada lima mobil yang disiapkan sindikat untuk mengangkut mereka yang kabur dan membawanya melalui jalan darat menuju Medan," terangnya.

Ia menjelaskan, Rauf juga mengaku kecewa dan shock karena tidak tidak bisa ikut dengan teman-temannya yang kabur pada malam itu.

"Kondisi mental Abdul Rauf dan imigran Afganistan lainnya yang tidak bisa ikut kabur terlihat kecewa dan tidak bersemangat," gambarnya.

Menurutnya Rauf bahkan mengeluhkan, dirinya ditinggal oleh teman-temannya.

"Saya ditinggal pak," ungkapnya mengulangi.

Yanizur juga menjelaskan, sebenarnya warga sekitar pondok jagung sudah mencurigai dua mobil kijang yang berhenti di sekitar Rudenim pada malam itu.

Namun karena alasan supir mobil tersebut ingin membeli jagung bakar, maka warga yang berdagang di sekitar rudenim tidak melaporkan hal ini ke pada petugas jaga malam itu.

"Warga mengatakan, ada dua kijang inova yang parkir di sekitar rudenim malam itu, namun mereka tidak begitu curiga, karena sopirnya mampir sambil makan jagung bakar," terangnya.

Sebelumnya telah diberitakan, sebanyak 28 imigran gelap Afghanistan kabur dengan menggali terowongan dari sel tahanan hingga ke luar tembok tahanan setinggi tujuh meter pada Sabtu (4/12) malam.

Petugas Rudenim baru berhasil menangkap 4 orang, seorang imigran yang kabur bernama , Muhammad Jalile (28), di tangkap di semak-semak yang jaraknya tak jauh dari Rudenim pada Minggu (5/12) hari sekitar pukul 02.00 WIB. Yang tiga lagi ditemukan di rawa-rawa dekat perumahan Bukit Raya.

"Saya yakin ada sindikat penyelundup manusia yang menjemput mereka sehingga para imigran nekat kabur dari Rudenim," katanya.

Menurut Yanizur, imigran yang kabur seluruhnya adalah pencari suaka ke Australia.

Para anggota sindikat itu memperalat keinginan warga Afghanistan yang ingin keluar dari negaranya karena perang tak berkesudahan.

"Bagaimana mereka bisa bertahan di luar sana tanpa ada bantuan sindikat itu. Imigran itu kabur hanya membawa sehelai baju dan banyak yang tak bisa Bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris," tambahnya. (ANT-234/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010