Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar yang menanti laporan tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis akhir pekan.

Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.273 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.283 per dolar AS.

"Investor menunggu laporan pekerjaan AS terbaru yang dapat menjadi petunjuk tentang rencana pengurangan aset oleh The Federal Reserve," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Data tenaga kerja AS versi swasta untuk Agustus semalam dirilis mencapai 374 ribu, jauh di bawah ekspektasi 640 ribu.

Namun pelaku pasar masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat (3/9) malam.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan pemulihan pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral memulai pengurangan pembelian aset.

Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Rabu (1/9) bertambah 10.337 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,1 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 653 kasus sehingga totalnya mencapai 133.676 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 16.394 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,78 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 189.571 kasus.

Terkait vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 63,94 juta orang dan vaksin dosis kedua 36,34 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.265 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.265 per dolar AS hingga Rp14.290 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.281 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.284 per dolar AS.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi global rugi 2,5 triliun dolar AS akibat pandemi
Baca juga: Realisasi ekspor DKI naik 4,2 persen capai 853,7 juta dolar AS
Baca juga: Yuan balik menguat 86 basis poin jadi 6,4594 terhadap dolar AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021