Jambi (ANTARA News) - Bahan bakar minyak, khususnya premium kini mulai sulit didapat di Kabupaten Bungo, 300 km dari Kota Jambi, kelangkaan diakibatkan lambatnya distribusi ke daerah itu.

Berdasarkan pantauan, Senin, di setiap stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Bungo terjadi antrean kendaran kendaraan roda empat dan dua yang akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) terutama premiun.

Bahkan pukul 14.00 WIB, warga sudah tidak lagi bisa mengisi BBM di SPBU.

Menurut pengakuan Amril, salah seorang pengendara yang akan menuju Kota Padang, Sumbar, sudah tiga SPBU yang didatanginya untuk mengisi premium namun selalu habis.

Ketiga SPBU itu memberikan informasi bahwa premium dan solar habis. Akibatnya Amril yang menggunakan mobil ini terpaksa harus mengisi BBM di pinggir jalan atau di pengecer.

"Waktu di Jambi ada, tetapi saya belum isi. Saya kira di Bungo banyak stok, ternyata malah kosong padahal masih siang. Terpaksa saya beli bensin di pengecer dengan harga yang cukup mahal, per liternya Rp6.500," katanya.

Dari pantauan, setiap malam banyak masyarakat yang membeli premium dan solar dengan galon atau jerigen di hampir semua SPBU di Bungo.

Kondisi mencolok terlihat di SPBU Pal 2 samping Masjid Agung Bungo. Di SPBU ini, pembelian minyak dengan jerigen cukup marak, bahkan petugas SPBU tak mempedulikan surat edaran Pertamina soal pembatasan penjualan BBM dengan jerigen.

Penanggungjawab SPBU Pal 2 Bungo, Yudi mengatakan, minyak yang masuk ke SPBU jumlahnyab tetap dan tidak ada penurunan. Bahkan di SPBU ini minyak berasal dari Padang dan tidak sulit untuk mendapatkannya.

Menanggapi soal pembelian dengan jerigen, ia mengaku manajemen tidak membolehkan, tapi masyarakat yang membeli sangat banyak, terutama pedagang pengecer, sehingga BBM, tertutama premium cepat habis.

Dalan keterangan terpisah, pejabat Depot Pertamina Jambi Asriansyah mengatakan, lambatnya distribusi BBM ini lantaran jalan antara Kota Jambi menuju Bungo rusak parah.

Pertamina akan mencari solusi agar pendistribusian tetap dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan. (YJ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010