London (ANTARA News) - Pusing dengan prestasi Chelsea yang masih limbung di Liga Primer Inggris, pelatih Carlo Ancelotti mengaku sampai tidak bisa tidur pulas saban malam.

Sabtu (4/12) kemarin, Chelsea hanya bermain imbang 1-1 melawan Everton di kandang sendiri, Stamford Bridge, dan itu berarti dari enam laga terakhir tim berjuluk 'The Blues' itu hanya meraih lima poin.

Hasil buruk itu kabarnya membuat pekerjaanya di klub asal London itu terancam. Tetapi mantan pelatih AC Milan itu mengaku tidak khawatir soal pekerjaan, yang membuatnya cemas kini adalah penampilan John Terry dan kawan-kawan yang tak kunjung membaik.

"Saya tidak bisa tenang dan saya tidak bisa tidur nyenyak," kata Ancelotti seperti dikutip The Mirror.

"Saya tidak khawatir dengan pekerjaan saya. Yang saya pedulikan kini bahwa kami harus bermain lebih baik untuk mengahasilkan hasil yang lebih bagus," ia menegaskan.

Chelsea di bawah kekuasaan taipan asal Rusia, Roman Abramovich, sebelumnya pernah memecat pelatih top asal Brazil, Luiz Felipe Scolari, karena hanya bisa meraih delapan poin dari enam laga.

"Saya tidak tertekan dengan hal itu, saya tidak cemas," komentar Ancelotti terkait isu seputar masa depannya di London.

Akan tetapi Ancelotti harus berpikir keras tentang lawan yang akan mereka hadapi dalam beberapa minggu ke depan. Dalam empat minggu ke depan Chelsea akan berturut-turut menghadapi Tottenham Hotspurs, Manchester United, dan Arsenal. Ketiganya merupakan bagian dari lima klub yang mengisi posisi lima besar  di klasemen sementara Liga Primer.

Belum lagi rencana asosiasi sepak bola Inggris untuk memeriksa insiden yang melibatkan dua pemain andalannya, Florent Malouda dan Branislav Ivanovic dalam laga melawan Bolton. Jika terbukti bersalah kedua pemain itu berpeluang dikenakan sanksi larangan bertanding dalam beberapa laga.

Melihat kenyataan itu, kiranya wajar jika Ancelotti mulai berpikir keras.

"Jika ini adalah masa terburuk dalam sepuluh tahun terakhir maka saya kira kami harus bangkit, bangkit dari saat ini," tegas pelatih asal Italia itu.
(Ber/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010