Solo (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Polisi Nana Sudjana menegaskan bahwa kejadian di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) di Jalan Kedempel No 14 Danusuman, Serengan, Solo, bukan akibat menembakan.

"Kita yakin yang ditemukan di ruang ibadah gereja untuk barang bukti bukan peluru senjata api, tetapi hanya potongan besi cor," kata Kapolresta menegaskan saat melakukan pengecekan di GKMI Solo, Rabu.

Menurut Kapolresta, bekas lubang kaca nako yang pecah itu dapat juga akibat diketapel, meski pihaknya tetap menyelidiki peristiwa tersebut.

"Kami akan menyelidiki dan mencari pelakunya," kata Kapolresta.

Pihaknya juga akan membawa serpihan besi itu ke Labfor di Semarang untuk mengetahui untuk memastikan akibatnya apakah dari tembakan senjata api atau bukan.

Kapolresta menyayangkan pengurus gereja yang terlambat melaporkan kejadian tersebut. Mereka terlambat melaporkan ke polisi dengan alasan karena para pendeta sedang ke luar kota. Mereka menunggu hasil pertemuan pengurus gereja baru melaporkan ke polisi.

Sementara Pendeta Muda GKMI Solo Simon Petrus Agus Wahyudi melaporkan bahwa mengenai dugaan adanya penembakan di GKMI Danusuman Solo.

Menurut Pendeta Simon, kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh petugas GKMI Sri Sarsiyah warga Dawung Tengah RT 03 RW 14, Serengan, Solo, pada Minggu (5/12) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Saksi Sri, ketika membuka gereja melihat banyak sepihan pecahan kaca yang tercecer di ruang ibadah. Dia juga menemukan sebuah potongan besi kecil diduga peluru di ruangan itu dan kaca nako di lantai dua juga pecah bekas lubang.

"Kami melaporkan ke polisi dengan membawa barang bukti berupa serpihan kaca dan potongan besi kecil yang diduga proyektil senjata api," katanya.

(B018/M028/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010