Jember (ANTARA News) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan aksi turun ke jalan untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) di halaman DPRD setempat, Jumat.

Koordinator aksi, Cita Astungkoro Sukma Wirawani, mengatakan banyak kasus pelanggaran HAM yang belum diselesaikan oleh aparat penegak hukum di Indonesia.

"Kasus pembunuhan aktivis HAM Munir SH, kasus tragedi Semanggi, dan tragedi Trisakti hingga kini belum jelas. Pemerintah tidak serius untuk menangani kasus pelanggaran HAM," tuturnya.

Menurut dia, banyak kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh sejumlah pihak, namun pemerintah terkesan membiarkan pelanggaran HAM terus terjadi.

"Kami meminta aparat penegak hukum bekerja dengan serius untuk menyeret oknum-oknum yang melakukan pelanggaran HAM berat," tegasnya.

Sejauh ini, kata dia, Peradilan HAM tidak bekerja maksimal untuk mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM berat, sehingga banyak kasus pelanggaran HAM yang tidak terungkap.

"Peradilan HAM sudah tidak memiliki taring, sehingga seperti `macan tidur`. Kami berharap Peradilan HAM membuka kembali kasus-kasus pelanggaran HAM berat," katanya menambahkan.

Selain isu HAM, GMNI Jember juga menyuarakan tuntutan kepada aparat penegak hukum untuk memberantas kasus korupsi yang semakin marak di Indonesia.

"Kinerja aparat penegak hukum masih lamban dalam menyelesaikan kasus Bank Century dan kasus mafia pajak Gayus HP Tambunan," tutur Cita.

Mahasiswa GMNI Jember ditemui oleh dua anggota DPRD Jember di halaman DPRD setempat, Ambar Listiyani dan Indah.

"Saya mendukung gerakan mahasiswa untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia dan pelanggaran HAM yang terjadi harus diusut tuntas," kata anggota Komisi D DPRD Jember, Ambar Listiyani. (ANT-070/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010