Jakarta (ANTARA) - Pesawat terbang ikonis yang terinspirasi dari komik klasik "The Adventures of Tintin", Rackham, mendapatkan sejumlah penyegaran dan masih menjadi bagian dari armada maskapai penerbangan Brussels Airlines hingga 2026.

Mengutip keterangan yang dikutip dari laman resmi Tintin, Moulinsart dan Brussels Airlines sepakat untuk memperpanjang kemitraan mereka dan mengembalikan lukisan pada pesawat ke keadaan semula.

"Pesawat Rackham ini pun masih menjadi salah satu pesawat yang paling banyak difoto di dunia. Gambarnya diadaptasi dari kapal selam hiu terkenal dari buku "'Red Rackham's Treasure'. Airbus A320, yang diberi nama "Rackham", akan tetap membelah udara setiap hari sepanjang tahun untuk mencari petualangan baru," berikut keterangan resminya.

Baca juga: Petualangan ala jurnalis dalam film the Adventures of Tintin

Sementara gambarnya di luar tetap hampir sama, interior pesawat telah ditingkatkan dengan lebih banyak ilustrasi Tintin dari buku ke-12 "The Adventures of Tintin" tersebut.

Buku "Red Rackham's Treasure" pun nantinya tersedia untuk dibaca di pesawat dalam bahasa Belanda, Prancis, dan Inggris, memungkinkan para penumpang – tua dan muda – untuk menyelami petualangan Tintin dan teman-temannya ini.
 
Interior pesawat terbang Rackham kolaborasi Tintin dan Brussels Airlines. (tintin.com)


"Red Rackham's Treasure" ("Le Trésor de Rackham le Rouge") adalah volume ke-12 dari "The Adventures of Tintin", seri komik karya kartunis Belgia, Hergé.

Kisah ini diserialkan setiap hari di Le Soir, surat kabar berbahasa Prancis terkemuka di Belgia, dari Februari hingga September 1943 di tengah pendudukan Jerman di Belgia selama Perang Dunia II.

Baca juga: Cerita animator film Hollywood asal Indonesia soal dampak COVID-19

Melengkapi arc yang dimulai di "The Secret of the Unicorn", ceritanya menceritakan reporter muda Tintin dan temannya Kapten Haddock saat mereka meluncurkan ekspedisi ke Karibia untuk menemukan harta karun bajak laut Red Rackham.

"Red Rackham's Treasure" sukses secara komersial dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh Casterman setahun setelahnya. Komik ini menjadi salah satu volume paling penting dalam seri untuk menandai penampilan pertama ilmuwan eksentrik Cuthbert Calculus, yang kemudian menjadi karakter inti.

Cerita ini diadaptasi ke berbagai format termasuk serial animasi, drama radio di BBC 5, hingga film fitur "The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn" (2011) yang disutradarai oleh Steven Spielberg.

Baca juga: Tujuh fakta menarik dari Tintin, jelajah bulan sebelum Neil Armstrong

Baca juga: Tintin rayakan 90 tahun dengan edisi kontroversi kolonial

Baca juga: Bicara animasi dengan animator internasional Rini Sugianto

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021