Lombok Tengah (ANTARA News) - Tanah warga di Dusun Corong, Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, amblas secara berangsur hingga kedalaman 50 meter. Luas tanah yang amblas itu kini telah mencapai lima hektare lebih.

"Kami heran dengan peristiwa alam ini, karena tidak ada kali di sekitar tanah yang amblas," kata Kepala Desa Pemepek, Samsudin, di Praya, Minggu.

Ia mengatakan, amblasnya kebun warga tersebut terjadi secara berangsur. "Setiap tahun selalu amblas dengan kedalaman 50 meter dari permukaan. Tahun ini yang paling luas amblasnya," kata Samsudin.

Dia khawatir fenomena alam ini akan merembet ke rumah penduduk yang jaraknya hanya berkisar 10 - 20 meter.

"Bangunan yang paling dekat dengan lokasi amblas adalah masjid yang hanya berjarak 10 meter. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan ambruk," katanya menjelaskan.

Samsudin sudah melaporkan peristiwa itu ke pemerintah daerah (Pemda) Lombok Tengah dan Dinas Pekerjaan Umum. Tim dari Pemda Lombok Tengah dan Dinas PU sudah turun ke lokasi untuk melakukan analisa.

"Berdasarkan analisa dari Dinas PU, kemungkinan ada aliran air bawah tanah yang menggerus tanah, hanya saja tidak terlihat dari permukaan," kata Samsudin mengutip pernyataan petugas Dinas PU Lombok Tengah.

Penduduk Dusun Corong yang berjumlah sekitar 260 kepala keluarga kini diliputi rasa takut rumahnya akan amblas.

Untuk mengantisipasi semakin meluasnya areal yang amblas, pemerintah desa setempat sudah membuat bronjong penahan, namun tidak cukup membantu.
(ANT-229/S021/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010