Bogor (ANTARA News) - Warga Kampung Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat khawatir karena Gunung Pancar retak sepanjang 300 meter dan lebar lima-1,5 meter di bagian selatan gunung tersebut.

Menurut informasi dari staf Kantor Desa Karang Tengah, Kosim kepada ANTARA di Bogor, Minggu, keterangan tentang retaknya gunung tersebut diketahui seminggu lalu melalui seorang warga setempat.

Setelah mendapat laporan warga, tokoh masyarakat dan pemerintah desa bersama sejumlah warga meninjau ke lokasi pada Sabtu (11/12) untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Ternyata memang benar, retaknya cukup panjang. Tapi kemarin kita baru bisa memantau sejauh 50 meter," kata Kosim dan menambahkan,

warga sekitar khawatir terjadi longsor karena hujan sering mengguyur daerah tersebut.

Jika retak tersebut terkena hujan dan menyebabkan longsor, maka materialnya akan mengenai Kampung Tegal Luhur, Desa Karang Tengah dan Kampung Curug, Desa Bojong Koneng. Materialnya juga bisa mengalir Sungai Cikeruh di bawah lereng gunung tersebut, katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Karang Tengah, Suhandi Widyapratama mengatakan, setelah dilakukan peninjauan ke lokasi ternyata informasi gunung retak tersebut benar.

"Kemarin kami hanya mampu menelusuri sejauh 50 meter, sebab lereng gunung itu sangat curam dan licin, ditambah hujan yang turun menghambat perjalanan kami," kata Suhandi.

Untuk mencapai lokasi harus berjalan kaki selama 1,5-dua jam karena jalannya menanjak. Dari pengamatan Suhandi mengatakan, lebar celah retak diprediksi mulai dari lima-1,5 meter.

"Kita tidak bisa pastikan kedalamannya, karena kita tidak membawa peralatan penerangan yang memadai. Kami memperkirakan sampai tiga meter," katanya.

Selanjutnya kata dia, di sekitar retakan terdapat celah besar dan dalamnya cetek, karena sudah tertimbun lagi dengan bebatuan dan ditumbuhi semak belukar. Warga diimbau menghentikan kegiatan yang berpotensi menambah keretakan.

"Sesuai imbauan Haji Bone, tokoh masyarakat ini, warga sudah diberitahu menghentikan penambangan pasir di dekat sungai, tidak menebang pohon. Kalau bukan lahan, usahakan tidak menebang dan warga juga diminta menaman pohon," katanya.

Temuan retakan di Gunung Pancar tersebut telah dilaporkan Suhandi kepada pihak Balai Konsevasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kota Bogor melalui anggotanya yang bertugas di lokasi.

Rencananya, Suhandi juga akan melaporkan temuan itu kepada camat dan bupati pada Senin besok.

Suhandi berharap temuan tersebut dapat ditindaklanjuti para pimpinan setempat dan mengirim ahli geologi untuk meneliti retakan tersebut.

"Kitakan belum tahu apakah retak ini berbahaya atau tidak. Semoga ada ahli yang bisa memberitahukan kita, agar warga tidak khawatir lagi," ujarnya.

Aep warga Kampung karang Tengah mengaku khawatir dengan retakan tersebut. Dulu retaknya tidak sebesar itu, sekarang makin besar. Apalagi sekarang sering hujan, khawatir longsor, katanya.

Warga setempat menggelar zikir bersama setiap Sabtu Minggu untuk mencegah tidak terjadi bencana karena Gunung Pancar retak tersebut.

Selain zikir bersama sejumlah warga juga ada yang melakukan pencegahan dengan cara spiritual dengan berziarah ke makam keramat yang ada di Puncak Gunung Pancar.(*)
(T.KR-LR/S019/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010