Jakarta (ANTARA News) - Perum ANTARA terus berbenah ditengah keterbatasan anggaran karena perusahaan yang dibentuk pemerintah pada 18 Juli 2007 melalui PP 40/2007 dan terus berbenah menjadi kantor berita multimedia berkelas dunia itu belum memperoleh modal awal dari negara.

"Program akan lebih leluasa dalam proses transformasi menuju perusahaan yang sehat dan mandiri, melalui pembangunan tiga pilar; penguatan sistem, budaya kerja dan revitalisasi bisnis, bila ANTARA berkesempatan memperoleh modal awal sebagai Perum," kata Dirut Perum ANTARA, Ahmad Mukhlis Yusuf, pada peringatan HUT ANTARA ke-73 di Jakarta, Senin.

Hadir pada acara tersebut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, sejumlah duta besar negara sahabat, direksi beberapa BUMN, tokoh pers dan keluarga besar Perum ANTARA.

"Meskipun demikian, kami tidak hendak mengeluh. Kami terus berbenah," ujar Mukhlis.

Sesuai pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada HUT ke-69 ANTARA tahun 2006, bahwa ANTARA harus dikembangkan menjadi world class multimedia company" yang sejajar dengan kantor-kantor berita negara maju lainnya seperti Reuters (Inggris), AP (USA), AFP (Prancis) atau Xinhua (China) dan Kyodo (Jepang).

"Kami terus meyakini, ikhtiar kami harus berlanjut, apapun kondisinya. Restrukturisasi, pembenahan IT, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pengembangan bisnis harus dijalankan menuju kesejahteraan yang lebih baik untuk menjalankan tugas negara" katanya.

Mukhlis juga menambahkan "karyawan yang bahagia dan lebih sejahtera akan lebih memacu produktivitas dan memperkuat martabat sebuah kantor berita".

Menurutnya, saat ini Perum ANTARA selain melayani pelanggan konten teks dan foto, juga melayani konten untuk radio dan televisi melalui kerjasama kemitraan dengan jaringan televisi daerah.

Selain melayani para pelanggan media sebagai pasar utama, konten ANTARA juga kini makin diperkuat agar hadir langsung untuk melayani publik dengan diversifikasi produk melalui portal publik; antaranews.com, antarafoto.com, I-Media, teknologi terbaru melalui SMS, aplikasi telepon genggam, dan teknologi berbasis internet lainnya.

Dalam waktu dekat, ANTARA sedang menyiapkan diri agar dapat mengisi konten IPad, televisi berbayar secara kontinyu, dan menggunakan platform IPTV agar memiliki layar siaran, selain kerjasama dengan jaringan televisi daerah yang selama ini dilakukan.

Menurutnya, memasuki bisnis untuk melayani publik harus dibarengi dengan penguatan dapur redaksi agar lebih konsisten dalam produksi produk konten yang ditunjang dengan penerapan sistem mutu berbasis ISO 9001 sejak 2008.

Saat ini sedang diperkuat kemitraan dengan Lintasarta, Telkomvision dan jaringan pemilik infrastruktur dan lembaga penyiaran lainnya terutama RRI dan TVRI agar kehadiran ANTARA langsung dapat dirasakan publik.

Siaran melalui QTV, Sun TV, Telkomvision dan Jawa Pos Network (JPNN) yang dimulai dengan QTV pada tahun 2006 menunjukkan bila kehadiran konten video ANTARA disambut pemirsa.

Dari riset pasar menunjukkan bila para penyelenggara siaran juga membutuhkan sumber konten yang lebih kredibel. Hasil riset juga menunjukkan para pengunjung portal membutuhkan konten alternatif di tengah persaingan ketat para penyelenggaran siaran dan pemilik portal berita saat ini.

Diferensiasi "kredibilitas berita" yang diusung ANTARA nampaknya direspon positif oleh pasar.

Selain pembenahan sistem pada dapur redaksi semua lini, berbagai sistem korporat dan budaya kerja kini juga sedang diperkuat, selain pembenahan model bisnis agar dapat melayani kewajiban kepada negara sebagai pemegang saham, pelanggan dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Untuk memproduksi konten alternatif yang mencerahkan, sejak 2008 ANTARA bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi dan DPR, untuk menghasilkan sebagian konten yang ditujukan untuk memenuhi kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO).

Kemitraan tersebut dilakukan melalui pemberitaan tema-tema tertentu proses demokrasi, pemanasan global, pembangunan karakter bangsa, pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs), penegakan hukum, dan promosi Negara di luar negeri yang memenuhi kaidah jurnalistik.

Selain melaporkan berbagai peristiwa nasional, daerah, internasional, wartawan ANTARA juga terus menebarkan inspirasi melalui berbagai karya jurnalistik dalam bentuk berita tertulis dan, karya foto dan video jurnalistik.

Pada HUT ANTARA ini, ANTARA meluncurkan buku yang berisi kumpulan 50 Kisah Inspiratif yang berasal dari tulisan Sosok, Spektrum dan Pumpunan karya para wartawan dan penulis berbakat yang telah disiarkan Antara pada periode 1990-2010, selain juga dilakukan penerbitan buku foto Kilas Balik 2009-1010 yang menggambarkan gambar nyata tentang berbagai peristiwa penting di Tanah Air.

Buku Inspiratif dan karya foto jurnalistik ini diharapkan dapat diterbitkan setiap tahun. Foto-foto dalam buku tersebut sebagian dipamerkan mulai 17 Desember 2010 selama sebulan di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA).

Tahun ini juga diberikan Penghargaan Utama ANTARA bagi lima kategori mitra utama: Kementrian, BUMN, Pelaku Bisnis, Gubernur dan Pemkot/Kabupaten.

Pada 2010 penghargaan diberikan kepada Menkominfo, Biofarma, Rahmat Gobel, Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Dinas Pariwisata Maluku Utara.
(R017/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010