Washington (ANTARA News) - Diplomat kawakan AS Richard Holbrooke (69), utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, meninggal setelah menjalani operasi setelah menderita pecah urat nadi, demikian laporan media AS, Senin.

Presiden Barack Obama telah memberitahu keluarga Holbrooke dalam satu jamuan libur diplomatik beberapa jam sebelumnya, "Amerika lebih aman dan dunia jadi tempat yang lebih aman karena karya Duta Besar Richard Holbrooke."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan di Kanada bahwa Holbrooke, yang menengahi Kesepakatan Dayton --yang mengakhiri perang Bosnia, tetap stabil tapi "berada dalam kondisi sangat serius".

Setelah menjalani karir selama hampir 50 tahun dalam diplomasi AS, Holbrooke sakit pada Jumat (10/12), selama pertemuan di Departemen Luar Negeri AS.

Holbrooke barangkali sangat terkenal karena menengahi kesepakatan perdamaian 1995, yang mengakhiri tiga tahun perang di Bosnia.

Sebagai utusan khusus AS dalam konflik Afghanistan saat ini, ia memiliki tugas berat --mendorong Kabul dan Islamabad agar bekerja sama melawan pejuang Taliban dan Al-Qaeda di Afghanistan dan Pakistan.

Obama menyebut dia "tokoh yang menjulang tinggi dalam kebijakan luar negeri Amerika, anggota penting tim Pakistan dan Afghanistan saya, dan pegawai negeri yang tak kenal lelah dan telah mendapat pujian rakyat Amerika dan rakyat di seluruh dunia".

Gangguan kesehatannya muncul pada saat kritis bagi kebijakan AS di wilayah itu. Ia menjalani pemeriksaan di New York pada April untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyumbatan saluran darah, kendati para dokter memberi dia izin untuk melakukan perjalanan.

Holbrooke, yang dijuluki "bulldozer", bolak-balik di antara para pemimpin bekas Yugoslavia sampai ia berhasil mewujudkan kesepakatan perdamaian pada November 1995 di Dayton, Ohio, setelah satu babak serangan udara NATO terhadap pasukan Serbia.

Kesepakatan Dayton telah mempersatukan negara Bosnia, yang goyah, kendati ketegangan terus terjadi di kalangan masyarakat Muslim, Serbia dan Kroasia.

Holbrooke seringkali disebut-sebut sebagai menteri luar negeri mendatang Amerika, tapi dilangkahi oleh Obama --yang mendukung Hillary Clinton, mantan pesaingnya sebagai calon presiden.
(C003/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010