Jakarta (ANTARA News) - Tersangka kasus terorisme, ustad Abu Bakar Ba'asyir, diduga kuat akan menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Polri sebagaimana diinginkan oleh penyidik Polri.

Sebelumnya Ba'asyir dikabarkan akan menjalani operasi itu di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), kemudian berubah di RS Aini.

"Penyidik Polri sepertinya lebih menginginkan ustad untuk menjalani operasi di Rumah Sakit (RS)Polri," kata Kuasa Hukum Ba`asyir, Luthfie Hakim di Jakarta, Selasa.

Meskipun nantinya Ba`asyir akan menjalani operasinya di RS Polri tapi yang akan melakukan tugas operasi adalah dokter yang telah pihak Ba`asyir tunjuk yakni dokter Isfahni, ujarnya.

"Kami saat ini juga belum mengetahui apakah pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, sudah memberikan ijin ustad untuk menjalani operasi tersebut," kata Luthfie.

Luthfie mengatakan secara lisan untuk ijin menjalani operasi Ba`asyir, telah ia sampaikan kepada Kepada Kajari Jakarta secara lisan.

"Hingga kini saya belum mengetahui apakah ijin operasi tersebut sudah keluar apa belum," katanya.

Ba`asyir akan menjalani operasi pada hari Kamis (16/1e)lantaran kondisi mata yang mengalami gangguan semakin memburuk dan menyerang syaraf.

Permohonan operasi untuk Ba`asyir karena adanya keluhan yang serius pada mata sebelah kiri.

Mata sebelah kiri Ba`asyir hanya bisa melihat cahaya saja, dan kondisi itu sebenarnya sudah dialami sejak enam bulan lalu. Selain itu, lutut kaki sebelah kirinya juga dikeluhkan sakit.

Gangguan fisik yang dialami oleh Ba`asyir, disebabkan kurangnya cahaya di dalam Rutan Bareskrim tempat Ba`asyir ditahan.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010