Palembang (ANTARA News) - Pelatih atletik Sumatera Selatan Kadir Sani mengatakan Mardi Lestari (mantan atlet atletik Indonesia) sangat dihargai di Jerman.

Hal itu dikatakan Kadir, di Palembang, Rabu, setelah mengikuti pelatihan lari gawang di Jerman, 23 November-8 Desember 2010, bersama beberapa pelatih terpilih dari seluruh Indonesia.

"Saya sempat menyeka air mata, melihat sambutan mantan atlet kita Mardi Lestari. Dia lebih dihargai di Jerman, jika dibandingkan di Indonesia," kata dia.

Dia menuturkan, ternyata nama spinter Indonesia yang merupakan satu-satunya wakil benua Asia pada Olimpiade Seoul 1988 sangat terkenal di Jerman.

Mardi Lestari tercatat sebagai satu-satunya atlet asal Asia yang bertahan hingga babak semifinal.

"Mardi disambut layaknya Bupati di negeri kita, namanya disebut-sebut. Bahkan, hampir seluruh siswa olahraga Jerman mengenalnya. Hal yang sangat jarang dijumpai di Indonesia," ujar dia.

Menariknya lagi, dia menambahkan, KONI Jerman memiliki video rekaman Mardi Lestari saat adu cepat pada Olimpiade Seoul tahun 1988.

Kemudian, video rekaman Mardi Lestari saat merebut medali emas 100 meter dan 200 meter pada SEA Games 1989, SEA Games di Manila 1991 dan SEA Games di Singapura 1993.

"Kami dari Indonesia malah diberikan video rekamannya oleh asosiasi atletik Jerman," kata dia.

Selain terkesan terhadap penghargaan mantan atlet, Kadir juga terkesima melihat ketaatan para atlet terhadap peraturan saat berada di kampung atlet.

"Contohnya saat makan, pejabat juga harus giliran dan mengambil piring sendiri seperti layaknya atlet, begitu juga dengan tempat duduk. Sehingga mereka berbaur dengan atlet," ujar dia. (ANT-039/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010