demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal
Jakarta (ANTARA) - Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan kinerja positif BRI di bidang treasury semakin mengokohkan dominasi perseroan di pasar forex.

BRI berhasil mendapatkan 3 kategori penghargaan yaitu sebagai Best FX Bank for Money Market Products, Best FX Bank for Retail Clients, serta Best FX Bank for Structured Products pada event 11th Annual Treasury & FX Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Alpha Southeast Asia Juni lalu.

“Tentu saja berbagai penghargaan tersebut semakin mengokohkan dominasi BRI di pasar forex Indonesia. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh BRI tersebut merupakan suatu recognitions atas peran aktif serta eksistensi kami di pasar forex Indonesia,” kata Achmad Royadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Achmad mengungkapkan bahwa BRI yang menyandang sebagai Best Primary Dealer di instrumen surat berharga dan Best FX Bank for Retail Clients di layanan forex akan terus mengoptimalkan pendapatan BRI dari transaksi treasury dengan tetap memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya pada kondisi seperti saat ini.

Menurutnya, demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal.

Selain melakukan diversifikasi instrument, dalam berinvestasi di surat berharga serta mengoptimalkan capital gain, BRI juga mengukur dan menjaga sensitivitas portofolio terhadap pergerakan pasar khususnya dengan adanya isu tapering off oleh The Fed.

Sedangkan dari sisi forex, peningkatan keuntungan spot&derivatif dapat dicapai melalui peningkatan volume transaksi baik segmen korporasi maupun ritel serta variasi produk yang ditawarkan, baik plain vanilla product ataupun structured product.

“Tentunya semua hal yang kami upayakan di sisi surat berharga dan forex tersebut bersamaan dengan perluasan basis nasabah ritel, korporasi, dan lembaga keuangan yang kami lakukan”, ujarnya.

Adapun laporan keuangan konsolidasi audited posisi 30 Juni 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan Fee & Other Operating Income sebesar 18,9 persen (yoy). Pencapaian tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan transaksi treasury yang tumbuh 102,95 persen (yoy) dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,61 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan dari penjualan surat berharga (capital gain) sebesar 66,6 persen dan pendapatan spot&derivative sebesar 271,4 persen.

Baca juga: BRI raih laba Rp12,54 triliun kuartal II 2021, tumbuh 22,93 persen
Baca juga: BRI raih penghargaan Tempat Bekerja Terbaik di Asia versi HR Asia
Baca juga: Saham BBRI dinilai layak dikoleksi seiring prospek holding ultra mikro

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021