"Sekarang ini kan musimnya mencari calon, jadi secara logika saling mendekat seperti memberikan pujian atau selamat," kata Sekretaris DPD PDIP Jateng Nunik Sri Yuningsih di Semarang, Jumat.
Nunik mengatakan, upaya pendekatan terlihat karena pada ulang tahun sebelum-sebelumnya tidak terjadi. Pemberian selamat ulang tahun dengan datang ke rumah atau mengirimkan bunga tidak sampai diumumkan ke publik.
Namun, saat menjelang rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP 27-29 Januari 2009 di Surakarta ada upaya tersebut.
"Itu hal positif yang perlu dibangun sebagai upaya membangun persatuan dan kesatuan. Apakah nantinya akan terjadi kebersamaan di dalam mencalonkan pemimpin negara, itu kita tidak tahu," katanya.
Nunik menjelaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada koalisi antara Partai Golkar dengan PDIP.
"Tidak ada yang tidak mungkin. Secara awam bisa tidak mungkin tetapi dalam politik bisa mungkin terjadi dan sebaliknya ketika dalam politik tidak mungkin tetapi secara awam mungkin," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla mengatakan iklan ucapan selamat tersebut menggambarkan kesantunan politik. "Intinya itu berpolitik dengan santun, berpolitik saling menghargai," katanya.
Menurut dia, dalam berpolitik masing-masing pihak boleh berlawanan substansi, tetapi berlawanan pribadi tidak boleh, boleh berlawanan ideologi tetapi secara pribadi harus saling menghargai.
"Karena itu saya menghargai. Kita boleh beda pandangan tentang harga beras, tapi secara pribadi saya harus menghargai, apalagi saya bekas menterinya (Megawati)," katanya.
Iklan setengah halaman koran tersebut memberi ucapan selamat ulang tahun kepada kedua putri mantan Presiden yang kebetulan memiliki kelahiran sama pada 23 Januari dengan angka 23 (nomor urut Partai Golkar) dibesarkan dan dihiasi bunga mawar kuning.
Tertulis Megawati sebagai Presiden RI 2001-2004 dan mbak Tutut sebagai Menteri Sosial 1998 sekaligus Ketua Korbid Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar 1993-1997.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
