Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin siang, melemah 20 poin terhadap dolar AS dan berada pada 9.045/9.055 per dolar AS diperkirakan karena intervensi Bank Indonesia.

Direktur Currency Management Group Farial Anwar mengatakan bahwa BI akan terus mengintervensi pasar hingga akhir 2010 untuk menjaga rupiah tetap berada diatas 9.000 per dolar AS.

"Kami perkirakan rupiah akan dapat mencapai Rp9.100 per dolar," ujarnya.

Selain intervensi BI, mengendornya nilai tukar rupiah juga didorong oleh faktor negatif dari pasar regional.

Ia mengatakan, sebagai otoritas moneter BI berkepentingan membeli dolar AS untuk menjaga ekspor dalam negeri. Apabila dolar AS menguat, devisa BI dari ekspor akan terus meningkat hal ini juga terlihat dari cadangan terakhir yang mencapai 93,2 miliar dolar AS.

Sementara itu, Komite Ekonomi Nasional (KEN) dalam laporannya menyebutkan, rupiah pada 2011 diperkirakan masih tetap kuat di kisaran 8.900 sampai 9.200 per dolar.

Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik.

(H-CS/S004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010