Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas berjanji tidak akan ada agenda politik dengan istana selama menjalankan tugasnya hingga akhir 2011.

Sesudah pelantikan dan pengucapan sumpah di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Senin, Busyro berjanji semua kasus yang sudah memiliki bukti memadai akan ditindaklanjuti tanpa ada pamrih apa pun juga.

"Tolak ukurnya sebenarnya sederhana. Asal nanti bukti-buktinya memadai, ya sudah, lakukan, tidak ada agenda politik apa pun juga. Dan ini Insya Allah saya kepada publik juga ingin mengatakan tidak ada agenda politik saya dan teman-teman di istana," tuturnya.

Busyro pun yakin pihak-pihak yang selama ini terkesan mengintervensi lembaga penegak hukum seperti KPK akan kembali memperhitungkan langkahnya karena saat ini prinsip keterbukaan sudah diterapkan.

Selain itu, ia mengatakan KPK tidak bisa menjadikan pengaruh politik sebagai variabel pertimbangan untuk menentukan kebijakan-kebijakan internal.

"Kami ingin bersama-sama, KPK, pers, dan lembaga-lembaga lain ini bisa dalam posisi untuk memulai tradisi transparan. Transparan ini esensinya kan kejujuran. Kejujuran berarti saling menghormati tugas wewenang dan masing-masing, termasuk wewenang KPK, tuturnya.

Setelah resmi berkantor di KPK, Busyro mengatakan bersama dengan unsur pimpinan KPK lainnya ia akan menelaah kasus satu demi satu termasuk kasus Bank Century dan juga perkara Gayus Tambunan.

Begitu pula dengan kasus dugaan penyuapan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah dilaporkan ke KPK, Busyro mengatakan ia akan mempelajari terlebih dahulu fakta-fakta yang terdapat dalam perkara tersebut.

"Saya belum tahu persis sesungguhnya fakta yang masuk di sana itu seperti apa. Saya harus mempelajari dulu," ujarnya.

Busyro menyatakan optimismenya untuk memulai karya di KPK dengan niat menyelamatkan keuangan negara secepatnya dengan gerakan-gerakan yang lebih akseleratif dan sistemik serta melibatkan seluruh unsur terutama kepolisian, kejaksaan, dan juga Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta inspektorat jenderal di berbagai kementerian dan lembaga.

"Tentu saja saya tidak mungkin bekerja sendiri. KPK juga tidak mungkin tidak bersinergi sehingga sinergi yang selama ini sudah kami jadikan tradisi di Komisi Yudisial itu akan kami tingkatkan terus di KPK," katanya.

Meski hanya menjabat Ketua KPK selama satu tahun, Busyro juga optimis bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan bekerja secara solid dengan empat pimpinan KPK lainnya.

Ketika bersilaturahmi dengan empat pimpinan KPK lainnya sebelum resmi berkantor di KPK, Busyro mengaku merasakan atmoesfer baik bahwa kelima pimpinan KPK akan mengakhiri periode kerjanya pada tahun depan dengan lebih mensolidkan diri dalam menghadapi persoalan eksternal dan internal KPK.

Sementara itu wakil pimpinan KPK M Jasin berharap Busyro dapat segera mengikuti ritme kerja di KPK karena mulai besok mereka sudah menggelar rapat dengan formasi pimpinan lengkap.

"Major of task dan kondisi pekerjaan KPK ini kan berbeda, kita saling memberikan masukan, dan kita harapkan justru mendukung kuatnya langkah gerak pimpinan KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu fungsi koordinasi, supervisi, penindakan, dan sebagainya," tutur Jasin.

Ia mengatakan empat pimpinan KPK lain yang sudah lama berada di KPK siap menyuplai segala informasi dan juga bersikap terbuka kepada Busyro.

(D013*P008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010