Manado (ANTARA News) - Pemerintah kota (Pemkot) Manado kembali mengajukan permintaan penambahan minyak tanah kepada Pertamina karena masih terjadi kelangkaan di Manado.

"Kami mengajukan permintaan sebesar 225 kiloliter kepada Pertamina, karena di hampir semua wilayah kota Manado, yang ditandai dengan panjangnya antrian minyak tanah sehingga mendesak dilakukan," kata wali kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado, Selasa.

Lumentut mengatakan permintaan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga Manado karena pada bulan Desember kebutuhan minyak tanah naik, jadi untuk menanggulangi kekurangan minyak tanah ini pemerintah meminta tambahan kuota ke Pertamina.

Sementara itu Kepala Bagian perekonomian sekretariat daerah kota Manado Donald Polii mengatakan sebelum mengajukan permintaan itu mereka sudah berkoordinasi dengan seluruh camat yang ada di Manado.

Tujuannya untuk mencari tahu dimana-mana wilayah yang masih kekurangan minyak tanah sehingga bisa didistribusikan dalam bentuk operasi pasar minyak tanah langsung kepada masyarakat, kata Polii.

"Dari koordinasi yang kami lakukan dengan seluruh camat yang ada di Manado, di hampir semua wilayah kota ini terjadi kelangkaan sehingga menimbulkan antrian panjang minyak tanah yang sudah meresahkan warga," kata Polii.

Polii mengakui panjangnya antrian dan kekurangan ini terjadi, karena kebutuhan minyak tanah meningkat sebab Manado didominasi oleh umat Kristen yang akan merayakan Natal sehingga mereka membeli minyak tanah dalam jumlah besar untuk memasak.

Karena itu permintaan tersebut diajukan secepatnya dan sedapatnya akan diproses dalam dua hingga tiga hari kedepan yang diharapkan akan bisa disalurkan kepada warga Manado sebelum hari Natal agar tidak menjadi masalah, kata Polii.

"Tetapi memang untuk memutuskan apakah ini akan direalisasikan atau tidak adalah Pertamina namun kami sudah mengajukan berbagai pertimbangan sehingga diharapkan semua permintaan tersebut bisa dikabulkan," kata Polii.

Sementara itu menjelang Natal kelangkaan minyak tanah masih terjadi di seluruh wilayah kota Manado, yang ditandai dengan panjangnya antrian sehingga sudah meresahkan warga Manado. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010